DKP Gorontalo Perkenalkan KinFort SILA sebagai Sarana Informasi Ekspor Hasil Perikanan Gorontalo di Pusat Data Informasi dan Statistik KKP RI
BeritaNasional.ID, GORONTALO — Plh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, Misran Lasantu, S.Pi.,M.Si memperkenalkan salah satu Program Inovasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo KinFort SILA di Pusat Data Informasi dan Statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta Kamis (7/11/2024).
Kunjungannya di Pusdatin KKP RI itu di terima langsung oleh Ketua Tim Kerja Pengelolaan Data dan Statistik, Rennisca Ray Damayanti, S.Pi.,MA, M.Eng bersama jajaran tim kerja pengelolaan data di Ruang Vicon Pusdatin KKP Gedung Mina Bahari II Lantai 16.
Pertemuan diawali dengan pengantar kata oleh ketua tim kerja Pengelolaan Data Statistik terkait dengan kondisi data Kelautan dan Perikanan Indonesia termasuk data Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo yang sudah masuk dalam Portal Data KKP RI.
Dijelaskan bahwa keberadaan data merupakan hal yang penting dalam rangka mendorong pelaksanaan program-program yang digelontorkan oleh Pemerintah baik pusat dan daerah serta sebagai data informasi bagi masyarakat.
“Terkait dengan kegiatan eksport hasil perikanan, diperlukan penguatan hilirisasi seperti apa kedepannya yang akan dikembangkan, karena banyak produk usaha sektor kelautan dan perikanan yang memerlukan dukungan pemerintah pusat dan daerah seperti pengembangan produk-produk unggulan yang menjadi komoditi ekspor,” jelasnya.
Lebih lanjut Ibu Ninis sapaan akrab Rennisca Ray Damayanti menjelaskan bahwa mulai tahun ini, Pusat Data Informasi dan Statistik KKP RI, mulai mengembangkan sistem secara terintegrasi melalui portadata.kkp.go.id. keberadaan portal tersebut, mulai mengintegrasikan seluruh data sektor kelautan dan perikanan yang dimulai dengan data pelaku usaha (nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar) yang memiliki izin usaha maka secara otomatis akan langsung terintegrasi kedalam sistem tersebut. Sehingga keberadaan portal data ini akan memudahkan semua kalangan dalam mengakses data informasi sektor kelautan dan perikanan.
Kesempatan selanjutnya, Misran Lasantu, selaku Inovator KinFort SILA menjelaskan bahwa melalui sistem yang di bangun oleh Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Kelautan dan Perikanan untuk memfasilitasi pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan di Provinsi Gorontalo dalam memberikan informasi mekanisme dan prosedur pelaksanaan eksport hasil perikanan baik antar pulau maupun manca negara.
Misran berharap, keberadaan klinik ini dapat membantu pemerintah daerah dalam rangka penyediaan data-data ekspor hasil perikanan provinsi Gorontalo.
“Karena selama ini produk ikan Gorontalo yang di eksport antar pulau dan ke luar negeri banyak tercatat di provinsi gorontalo sebagai daerah yang menjadi pengiriman ikan ke luar negeri,” ujarnya.
Oleh karena itu, informasi terkait dengan Kinfort SILA ini akan memuat semua data-data dan persyaratan serta mekanisme eksport produk perikanan ke luar negeri maupun antar pulau seperti beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seperti SKP, HCCP, SKAI, dan lain-lain.
“Karena beberapa persyaratan tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh eksportir hasil perikanan agar komoditi ikan yang dikirim terjaga mutu dan kualitasnya serta keterangan asal ikan dari posisi awal di tangkap menjadi jelas,” bebernya.
Diakhir pertemuan, Ninis bersama tim kerja memberikan apresiasi atas inovasi yang dilaksanakan oleh Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo yang telah membangun sebuah sistem KinFort SILA yang tentunya akan memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat pelaku usaha perikaan di Gorontalo dalam mengelola produk kelautan dan perikanan mulai dari Hulu sampai Hilir.
Ia juga menyampaikan untuk tetap berkolaborasi dengan semua pihak dalam rangka memajukan sektor kelautan dan perikanan di Provinsi Gorontalo serta Pusat Data Informasi dan Statistik KKP RI, memberikan hak akses sepenuhnya kepada DKP Provinsi Gorontalo untuk dapat memanfaatkan portaldata.kkp.go.id untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan yang dimulai dari data potensi dan produksi kelautan dan perikanan, data pelaku usaha kelautan dan perikanan, data geospasial, data KUSUKA dan masih banyak lagi yang lainnya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada sektor kelautan dan perikanan.
(Adv/Noka)