Kadinsos P3AKB Bondowoso: Eksistensi Gepeng Bondowoso Tanggungjawab Multistakeholder
BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Maraknya Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) menjelang Hari Raya Idul Fitri banyak mendapat kritik dari para aktivis. Pasalnya, diantara dari mereka, bukan orang miskin.
Mendapat kritikan tersebut, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, Hj. Anisatul Hamidah, Msi mengatakan, persoalan Gepeng merupakan tanggungjawab lintas sektoral.
“Oleh karena itu, upaya penanganan Gepeng harus dilakukan oleh multistakeholder. Yaitu SatPol PP dan Damkar, Polres, Dinsos P3AKB, dan yang lainnya,” kata Anis, sapaan Kadinsos P3AKB, Jum’at 21/4 2023.
Setelah dilakukan razia oleh Sat Pol PP dan Damkar atau Polres, lanjut pejabat berjilbab ini, selanjutnya para Gepeng tersebut diserahkan ke Dinsos P3AKB untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut.
Ditambahkan, upaya pembinaan itu dilakukan untuk merubah mindset, memberikan pelatihan ketrampilan. Kami kirim mereka ke Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) milik Dinsos Provinsi dan Kemensos.
Namun, merubah mindset tidak mudah, butuh waktu dan akan terus kita lakukan. Meski sudah mendapatkan pelatihan ketrampilan dan peralatan, ada beberapa yang lebih suka mengemis daripada berusaha mandiri.
“Kita juga sering mengadakan minggu ceria pada Gepeng dengan beberapa kegiatan. Kami berharap kalaupun Ortunya sulit untuk diedukasi, setidak-tidaknya bisa diputus mata rantai kemiskinan itu dari anaknya,” jelasnya.
Terimakasih, lanjutnya, kepada beberapa perguruan tinggi, Forum Anak, YDSF, Yayasan Rumah Kita, dan Ormas lain yang terus mengedukasi mereka. Banyak kekurangan kami yang masih perlu penyempurnaan dalam mengatasi persoalan Gepeng.
Ditambahkan, dan upaya-upaya penyempurnaan itu akan terus kita lakukan bersama multipihak. Terimakasih teman-teman Media yangikut mengedukasi dan mensuport informasi untuk langkah-langkah penyempurnaan berikutnya. (Zainul Muhaimin)
