Advedtorial

Insan Bandrek Jahe Merah Produk Anak Batubara Mulai Memasuki Pasaran

BeritaNasional.ID, Batubara – Pemuda asal Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batubara kembangkan usaha minuman siap saji berbahan baku rempah tradisional.

Ditengah pandemi Covid-19 saat ini Ali Sofyan, S.M warga Desa Bandar Sono, berhasil meraup keuntungan jutaan rupiah dari minuman tradisional berbahan baku jahe berlebel.

Dengan lebel ‘Insan Bandrek Jahe Merah’ Sehat Alami Warisan Nusantara, pengusaha muda dengan sapaan Pian ini menggeluti usahanya dari tahun 2019 hingga ditahun 2021, yang sudah mempunyai izin produksi.

Dimulai dari perizinan pada Dinas Perizinan setempat hingga Dinas Kesehatan yang telah lulus uji kesehatan untuk dikonsumsi. Bahkan telah bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Rumah Kemasan Batubara.

Pian mengakui telah memasarkan produknya dari lokal warung ke warung hingga minimarket bahkan keluar Daerah Kabupaten Batubara Sumatera Utara.

Dari warung kopi hingga ke perusahaan swasta, kemudian kantor-kantor Desa se-Kabupaten Batubara hingga ke Kota Medan minuman insan bandrek jahe merah ini mulai memasuki persaingan bisnis usaha minuman siap saji.

Saat diwawancarai wartawan, Sabtu (02/10/2021) ketertarikannya memproduksi jahe merah Pian mengakui melihat ada peluang bisnis karena mengingat Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah.

“Tidak menutup kemungkinan masyarakat gemar untuk menkonsumsinya dan apa lagi bandrek yang kita tawarkan itu berbentuk instan, selain itu bahan baku yang di butuhka mudah untuk didapat,” ungkapnya.

Teks foto: Sejumlah ibu rumah tangga di Kecamatan Nibung Hangus yang bekerja memproduksi Insan Bandrek Jahe Merah.
Teks foto: Sejumlah ibu rumah tangga di Kecamatan Nibung Hangus yang bekerja memproduksi Insan Bandrek Jahe Merah.

Dalam memperoduksi usahanya, Pian melibatkan masyarakat setempat dari kaum Ibu Rumah Tangga, yang dapat sedikit membantu memenuhi kebutuhan pokok dengan gaji yg mereka peroleh.

Bermulanya usaha yang dirintisnya ini, hanya sebagai penjual minuman bandrek di pinggiran jalan, karena keterbatasan waktu kemudian mengubah usaha minuman bandrek yang hanya dijual dipinggir jalan menjadi sebuah kemasan yang dapat dipasarkan di toko-toko.

“Saya berfikir, kalau hanya berjualan dipinggiran jalan, pasti tidak diketahui orang banyak, dari situlah saya mulai riset bagaimana mengolah minuman ini menjadi kemasan yang dapat dipasarkan ke toko-toko bahkan keperkantoran,” ungkapnya.

Dengan dikemas secara higienis, minuman Insan Bandrek Jahe Merah ini hanya menggunakan bahan yang alami dari rempah-rempah tradisional yang tidak melibatkan bahan pengawet.

Selain berbica soal bisnis, di tengah Pandemi Covid-19, Pian juga berkeinginan membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat setempat dengan ia tinggal terutama kaum emak-emak, yang dapat membantu menambah penghasilan rumahan.

“Dengan melibatkan masyarakat setempat dari kaum ibu rumah tangga sehingga ibu Rumah tangga ini dapat sedikit membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan gaji yg merekah peroleh,” cetusnya.

Fian mengatakan, saat ini Insan Bandrek Jahe Merah sudah di pasarakn keluar Daerah Batubara, seperti Kabupaten Asahan dan Simalungan bahkan sudah ada produknya yang masuk di sebuah Mini Market.

“Semoga usaha ini dapat diterimah dipasaran kalangan masyarakat terutama di Kabupaten Batubara, sehingga saya dapat membuka lowongan kerja lebih banyak lagi,” harapnya.

Sebelumnya H. Hadi Suriono SE, MM Dekan Fakultas Ekonomi UNA berpesan kepada pengusaha ini pada saat memesan bahannya, agar berkretif dan inovatif.

“Anak mudah harus memiliki karya, anak mudah harus berani mengambil tindakan. Jika menjumpai suatu permasalahan maka hadapi jangan berputus asa karena permasalahan melahirkan pemikiran, kreatif dan inovatif,” pesan Hadi Suriono. (FTR-BB/01)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button