Berita Nasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Setelah mendapat sertifikat dari Unesco Global Geopark (UGG), Pemkab Bondowoso langsung tancap gas mempromosikan Ijen Geopark. Terobosan yang dilakukan, mengajak sejumlah media online dan TV melakukan media trip.
Yuni Sri Handayani, Kabid Pariwisata Disparporabud mengatakan, selama ini Ijen identik Banyuwangi. Karena Ijen memang berada di dua wilayah, Bondowoso dan Banyuwangi.
“Namun yang mempunyai Kaldera Ijen, hanya Bondowoso. Oleh karena itu, kita akan terus membranding. Hususnya Smart City Kaldera Ijen Bondowoso (SCKIB),” kata Yuni, sapaannya, Rabu malam, 11/11.
Jadi, lanjutnya, kita lebih mempromosikan wisata alam. Apalagi keindahan Wisata Alam Bondowoso tidak kalah dengan keindahan alam wisata dunia. Sehingga mendapat julukan Surga Dataran Tinggi. Wisata Alam Bondowoso mempunyai kekhususan. Yaitu Kaldera Ijen Purba (KIP). KIP Bondowoso terbesar di pulau Jawa.
Ditempat yang sama, Tantri, Ketua Pengurus Harian Ijen Geo Park (PHIG) menjelaskan,
Geo Park berarti taman bumi. Bondowoso dan Banyuwangi sama -sama mempunyai Ijen Geopark dan sama mendapat sertifikat dari UGG. Jadi, Bondowoso dengan Banyuwangi bukan bersaing.
“Kami masih merintis, banyak kekurangan yang harus kita benahi bersama. Untuk mengembangkan Ijen Geopark, kami bekerjasama dengan komunitas, badan usaha, akademisi, dan pemerintah,” kata Tantri.
Ada tiga aspek, lanjutnya, yang dikelola oleh Ijen Geopark. Geologi, biologi, culture. Ketiganya dikemas menjadi satu-kesatuan. Tim teknis Geopark Ijen Bondowoso dikendalikan oleh PHIG. Yang dibantu oleh 16 OPD Pemkab Bondowoso.
