BanyuwangiDaerah

Kasus Pelecehan Perempuan dan Anak di Indonesia Sangat Memprihatikan

BeritaNasional.ID, BANYUWANGI – Pelecehan terhadap kaum perempuan dan anak di Indonesia sudah semakin memprihatikan. Kaum perempuan dan anak menjadi sasaran empuk untuk pelampiasan birahi.

Selain itu, temuan secara nasional perempuan masih banyak diperdagangkan juga di eksploitasi sebagai publik relation (purel) di cafe-cafe atau dijadikan pelacur di lokalisasi. Sedangkan untuk kasus anak, banyak ditemukan sebagian dari mereka jadi korban pelecehan seksual seperti pencabulan ataupun sodomi.

Terparah lagi, perkara terbanyak yang sering diungkap oleh pihak Polri untuk kasus perempuan dan anak, pelakunya kebanyakan dari pihak terdekat seperti keluarga. Dengan contoh bapak tiri menodai anak tirinya, kakek nodai cucunya. Ini sudah keterlaluan, para predator sudah tidak mengenal etika dan norma asusila lagi.

Polemik semacam ini yang harus diwaspadai. Semestinya, keluarga harus bisa menyayangi, mengasihi dan mencintai. Tetapi kenyataannya terbalik, orang terdekat malah menjadi musuh dan menyakiti tanpa ada rasa kasih sayang sama sekali.

Koordinator nasional (Kornas) TRC PPA Jeny Claudya Lumowa mengatakan, pihaknya selalu mengawal juga mendampingi permasalahan yang berkaitan dengan perempuan maupun anak.

“Pasti kita yang terdepan, karena kasus perempuan dan anak ini selalu kami prioritaskan. Juga kami wajibkan untuk anggota yang ada di daerah harus cepat tanggap dan menjadi yang terdepan untuk berjuang melawan para predator. Selain itu, juga melindungi dan mendampingi korban supaya mendapatkan haknya untuk melaporkan pelaku pecabulan maupun pemerkosaan kepada pihak yang berwajib,” bebernya seusai melakukan kunjungan di Polresta Banyuwangi.

Dilanjutkan oleh Kornas TRC PPA yang akrab di panggil Bunnda Naumi, bahwa pihak keluarga bisa menjadi berbahaya kepada anak-anak karena pengaruh besarnya adalah sering berkelakuan tidak baik seperti sering melihat film porno yang akhirnya terobsesi. Hal semacam ini harus diperangi dan diwaspadai bersama agar para predator tidak bisa melakukan aksi kejahatannya lagi.

“Kami sebagai pelindung harus bisa berkomitmen untuk memeranginya, apapun bentuk kejahatannya kalau menyangkut perempuan dan anak, pasti kami akan berada terdepan,” tegasnya.

Terkai masalah data, Naumi mempersilahkan agar langsung klarifikasi dan konfirmasi ke Komnas HAM.

“Soal data jangan tanya di kami. Karena peran kami disini hanya mendampingi dan melindungi perempuan dan anak dari kejahatan para predator. Mengingat kejahatan pelecehan seperti pencabulan dan pemerkosaan hingga kekerasan di Indonesia sendiri levelnya sudah memprihatinkan,” tandasnya.

Terkait semakin maraknya kejahatan pelecehan pencabulan hingga pemerkosaan di wilayah Banyuwangi terhadap perempuan dan anak, Korsda TRC PPA Banyuwangi Very Kurniawan saat mendapingi pimpinannya pada (8/6/2021) menjelaskan, bahwa TRC PPA Banyuwangi berencana melakukan kerja sama dengan dinas terkait. Dengan tujuan melakukan sosialisasi di tingkat desa maupun kelurahan guna mengantisipasi terjadinya tingkat kejahatan pada perempuan dan anak, terutama pada anak gadis di bawah umur.

“Hal seperti ini juga sebagai pencegahan dan penekanan agar kasus kejahatan tersebut tidak terjadi lagi. Selain juga sebagai gambaran bagi perangkat desa maupun kelurahan, mulai dari bawah hingga atas beserta tiga pilarnya. Mereka wajib memberikan perlindungan kepada warganya, terutama pada gadis dibawah umur agar tidak menjadi sasaran kejahatan,” terang Verry.

Seandainya mengetahui kasus seperti dimaksud, Verry meminta agar langsung menangkap dan melaporkan kepada pihak berwajib. Mengingat kasus perempuan dan anak merupakan atensi.

“Jangan malah di mediasi yang ujung-ujungnya uang dan kasusnya malah selesai damai. Hal seperti ini yang tidak boleh terjadi,” jelasnya.

Ditambahkan Verry, pihaknya tetap konsisten untuk mendampingi anak yang menjadi korban pencabulan, baik secara psikis, fisik maupun verbal.

“Maka dari itu, kami bermitra dengan Polresta supaya terbantu dalam penanganan kasus demi kasus yang menimpa gadis dibawah umur di Kabupaten Banyuwangi. Kami berpengharapan, wilayah Banyuwangi bisa menjadi kabupaten yang ramah anak,” pungkasnya. (Ganda)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button