Beritanasional.ID, ACEH TAMIANG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang diminta serius menginventarisir sekolah-sekolah yang ada di kabupaten setempat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Gerakan Aksi Rakyat Aceh Tamiang (Garang), Chaidir Azhar kepada Beritanasional.id, Sabtu (23/9/2023) di Karang Baru.
“Dinas Pendidikan Aceh Tamiang harus serius menginventarisir semua tingkatan sekolah yang dibawah naungannya. Ada sekolah yang membahayakan proses belajar mengajar, kok dinas terkesan diam pura-pura tidak tahu,” sebut Ayi sapaan akrab Chaidir Azhar.
Menurutnya Ayi dari laporan timnya bahwa kondisi SMP Negeri 8 Kejuruan Muda yang berada di Alur Mentawak, Seumadam, Kecamaatan Kejuruan Muda, Kab. Aceh Tamiang sangat miris.
Ayi sesalkan akan kondisi tersebut, karena menurutnya pendidikan adalah sarana untuk mencetak generasi penerus bangsa untuk menjadi manusia-manusia berkualitas. Sehingga sudah menjadi tugas negara dalam hal ini pemerintah daerah untuk memperhatikan sarana dan prasarana untuk menunjang jalannya aktivitas pendidikan tersebut.
“Sebagai putra daerah, saya merasa pihatin melihat sekolah yang sangat tidak layak untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Bagaimana kita bisa menang bersaing dengan tenaga kerja dari luar kalau SDM kita sendiri tidak kita perhatikan,” tegas Ayi.
Menurut Ayi secara kasat mata kondisi bangku murid, atap dan dinding papan bangunan sekolah tersebut sudah tak layak dipergunakan sebagai tempat untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Apalagi dinding papan bangunan sudah lapuk karena dimakan usia.
Menurutnya, pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang selalu memberikan perhatian pada pendidikan dan fisik sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Untuk itu dirinya berharap agar pemerintah segera ambil kebijakan untuk segera menangani pembangunan sekolah yang tidak layak tersebut.
Ayi menegaskan pemerintah melalui dinas yang menangani harus ambil sikap jangan hanya wacana untuk memberikan angin segera.
” Segera inventarisir dan ambil langkah, karena sekolah itu sudah lama tidak mendapatkan pembangunan atau rehabilitas,” ujarnya.
