BeritaNasional.ID.Sulbar —Ketua komisi III DPRD Sulbar Ir.Andi Muslim Fattah resmi menerima hasil kajian Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan Penyelidik Bumi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) atas bencana gempa magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Majene. Hasil kajian itu diserahkan oleh kepala dinas ESDM Sulbar Amri Eka Sakti di gedung sementara DPRD Sulbar, Selasa 20/04/21.
Hasil kajian itu kata politisi Golkar ini harus menjadi acuan dalam melakukan rekonstruksi pembangunan di Sulbar. Ia tak ingin pembangunan dilakukan mengabaikan rekomendasi dan tidak mempertimbangkan mitigasi bencana.
“bangunan pemerintah yang sementara dikerja diharapkan mempertimbangkan rekomendasi Badan Geologi. Dalam rekomendasi itu saya kira jelas daerah mana yang memiliki potensi lukuivaksi dan daerah rawan bencana, ini penting agar agar ketika ada bencana tidak banyak korban jiwa.”kata Muslim.
Politisi partai Golkar Muslim Fattah menjelaskan Sulbar merupakan daerah rawan bencana sehingga semua pihak harus melakukan mitigasi bencana sejak dini termasuk dalam hal melakukan pembangunan baik bangunan pemerintah maupun bangunan rumah.
Selain itu Muslim menambahkan bahwa hasil kajian tersebut menyebutkan bahwa kabupaten Mamuju adalah daerah rawan bencana dimana potensi likuifaksi di daerah Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Tapalang sangat memungkinkan terjadi.
Kordinator tim Badan geologi Supartoyo saat bertandang ke Sulbar mengatakan daerah rawan terjadi Lukuifaksi tersebut karena letaknya yang sangat dekat dengan titik patahan.
“daerah tersebut dekat dengan titik retakan. Ditambah lagi, memiliki tanah jenis pasir serta permukaannya dangkal, Itu potensinya bisa terjadi di Sulbar. Sumbernya dari patahan yang ada di selat Makassar dan patahan naik di Majene dan Mamuju,”kata Koordinator Tim Badan Geologi, Supartoyo pada Sosialisasi Hasil Kajian Bencana Gempa Bumi Sulbar di Bappeda Sulbar, Rabu 14 April 2021 lalu. (Lal)
