Makassar

Ledakan Bom Gereja Katedral, Pelampiasan Dendam…?

BeritaNasional.ID, Makasar –Masyarakat Kota Makasar, Sulawesi Selatan. Minggu (28/3/2021), sekitar pukul 10.28 Wita, sempat digemparkan oleh ledakan Bom di depan pintu pagar Gereja Katedral, Jalan Kartini/ Kajaolalido. Dimana pada saat itu umat Katolik sedang melakukan ibadah Palma, memperingati hari kebangkitan Yesus.

Keterangan dari sejumlah sumber menyebutkan, ketika ibadah misa kedua selesai, para umat keluar dari gereja. Untuk ibadah misa ketiga, para umat lainnya mulai memasuki kedalam gereja. Ketika itu petugas keamanan gereja sempat melihat dua orang yang mengndarai sepeda motor, mencoba untuk masuk dengan sepeda motornya, melalui pintu gerbang gereja, namun dilarang oleh petugas keamanan gereja.

Kedua orang itu dilarang masuk, karena grak- griknya mencurigakan, namun kedua orang yang dilarang masuk itu tetap memaksakan diri, hingga terjadi cekcok mulut, bahkan nyaris adu fisik. Pada saat itu-lah terjadinya ledakan serupa Bom, sehingga ditemukan sejumlah potongan tubuh manusia berserakan di jalan, berikut kendaraan Sepeda Motor yang diduga milik kedua orang yang dilarang masuk kedalam gereja tersebut juga hancur berserakan.

Pada 6 Januari 2021 lalu, tim Densus 88 menangkap 20 terduga teroris di kompleks Villa Mutiara Biru 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar. Mereka diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari 20 terduga teroris, dua di antaranya sempat melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan oleh anggota dan meninggal dunia. Keduanya yakni MR (44) dan SA (22).

Selain itu, Densus 88 kembali meringkus 18 orang teroris di wilayah Sumatera Utara sejak Jumat (19/3) kemarin, dan 4 orang teroris dari wilayah Jakarta dan Sumatera Barat. Pada akhir Januari, Densus 88 kembali meringkus lima terduga teroris di wilayah Aceh. Kelimanya yakni RA (41), SA (30), UM alias AZ alias TA (35), SJ alias AF (40), serta MY (46). Lima terduga teroris ini terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), juga diduga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau.

Masih di bulan yang sama (Maret 2021), 22 terduga teroris ditangkap Densus 88 di wilayah Jawa Timur. Mereka teridentifikasi sebagai kelompok Fahim dan diduga turut terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI), dan pada hari Jumat sore (26/3/2021), tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, mengamankan sebanyak 531 kotak amal dari terduga Teroris, di sebuah gudang di Desa Manunggal, Kecamatan Helvetia, Deli Serdang.
Menurut Kabid Humas Polda Sumatra Utara.

Kombes Hadi Wahyudi, ketika di konfirmasi awak media, diruang kerjanya, Rabu (24/3/2021)mengatakan, kotak amal itu diketahui berada di gudang itu, sejak dua tahun yang lalu. Seluruh kotak amal itu diduga kuat merupakan kotak amal untuk kegiatan teroris, namun diatas namakan untuk kepentingan anak yatim piatu. Kotak amal itu di titipkan pada sejumlah tempat, guna mendapatkan uang.

Pasca ledakan bom bunuh diri itu, Kapolda Sulawesi Selatan. Irjen Merdisyam, meminta kegiatan ibadah misa itu untuk ditunda, demi keselamatan bersama.

Sedangkan lokasi TKP telah dipasang agris Polisi, guna pengusutan lebih lanjut, dan tim Densus 88 masih berada di lokasi kejadian, untuk menjaga keamanan.

Diduga keras, aksi bom bunuh diri itu dilakukan oleh kelompok teroris, karena merasa dendam dan sakit hati. Selain teman dan keluarganya yang diduga terlibat teroris banyak ditangkap, diantaranya ada yang tewas tertembak Densus 88 anti teror, termasuk kotak amal, sebagai masukan uang untuk hidup mereka sudah disita oleh Polisi.

Terkait dengan tersangka pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral, Kapolda Sulawesi Selatan. Irjen Merdisyam mengungkapkan, dari hasil Otopsi pihak Kedokteran menyebutkan bahwa, dua orang terduga pelaku bom itu adalah pasangan suami istri. Sedangkan tujuh korban lainnya masih dalam perawatan di Rumah Sakit Bayangkara, dan dua rumah sakit swasta lainnya.

Sekedar untuk dikatahu, pascaledakan, warga melihat pecahan pelat Sepeda Motor tersangka pelaku sempat terlempar, kurang lebih sejauh 10 meter dari TKP, sejumlah potongan tubuh beresarakan di lokasi kejadian. Kaca Hotel disekitar lokasi kejadian terlihat banyak yang pecah, sedangkan gereja Katedral masih terlihat utuh.(Djohan Chaniago).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button