Musrembang Tahap III, Ketua DPRD – Bupati Polman Komitmen Bangun Infrastuktur Lebih Memadai

BeritaNasional.ID.POLMAN SULBAR —MQusyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk wilayah Kecamatan Campalagian, Luyo, dan Tutar resmi dilaksanakan di Kantor Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), dengan tujuan merancang program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Polewali Mandar H. Samsul Mahmud, Ketua DPRD Polman Fahry Fadli, Wakil Bupati Polman Hj. Andi Nursami Masdar, serta Pj. Sekda Polman Hamdani Hamdi, bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, dan kepala desa dari tiga kecamatan terkait
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Polman Fahry Fadli menekankan pentingnya perhatian serius terhadap infrastruktur, khususnya di Kecamatan Tutar.
Menurut Fahry, pembangunan jalan di wilayah tersebut sangat mendesak agar kondisi infrastruktur bisa lebih memadai.
“Kami berkomitmen untuk memperjuangkan kecamatan-kecamatan ini, terutama Tutar, Luyo, dan Campalagian.
Harapan kami, tahun 2026 bisa membawa perubahan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Bupati H. Samsul Mahmud,” ujar Fahry
Senada Bupati H. Samsul Mahmud, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta Musrenbang dan mengawali sambutannya dengan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa.
Ia juga menekankan pentingnya menyusun rencana program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang harus menjadi dasar dalam setiap perencanaan pembangunan.
“Meskipun pembangunan di kota berjalan dengan baik, kita harus memastikan kondisi di Tutar tetap menjadi perhatian. Jika tidak, citra daerah kita bisa terganggu,” ungkap Bupati Samsul Mahmud
Selain itu, Bupati Samsul Mahmud mengakui adanya tantangan besar dalam pengelolaan anggaran daerah, terlebih dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran yang tercantum dalam KMK 29 yang mengakibatkan banyak kegiatan terhapus.
“Kita semua tahu, kondisi keuangan daerah saat ini tidak dalam keadaan baik. Defisit anggaran yang ada mempengaruhi banyak program, namun kami tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar pembangunan tetap berjalan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat,” jelas Bupati
Selain itu, Bupati Samsul Mahmud mengakui adanya tantangan besar dalam pengelolaan anggaran daerah, terlebih dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran yang tercantum dalam KMK 29 yang mengakibatkan banyak kegiatan terhapus.
“Kita semua tahu, kondisi keuangan daerah saat ini tidak dalam keadaan baik.
Defisit anggaran yang ada mempengaruhi banyak program, namun kami tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar pembangunan tetap berjalan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat,” jelas Bupati