Daerah

Pemkot Tegal Akan Revitalisasi Kawasan Siwatu Menjadi Layak Huni

BeritaNasional.ID, Tegal, Jateng – Kawasan Siwatu Kelurahan Tegalsari, sudah siap untuk direvitalisasi, demikian disampaikan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi sesaat setelah menerima perwakilan Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana pemukiman wilayah I, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah, didampingi kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman kota Tegal, Eko Setyawan, diruang Kerja Wakil Wali Kota, Senin (15/6).
Wakil Wali Kota menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan untuk memberikan solusi untuk kawasan kumuh Siwatu, dan Pemerintah Kota Tegal sudah mempersiapkan apa-apa yang diperlukan, seperti pembongkaran sitepal , penyiapan dana pengganti untuk masyarakat terdampak, kemudian dari Satker akhir bulan ini akan melaksanakan tender lelang terhadap proyek ini.
“Kita sedang mempersiapkan untuk memberikan solusi untuk kawasan Siwatu yang kumuh ini, alhamdulilaah semua sudah terjadwal, dan Pemerintah Kota Tegal sudah mempersiapkan apa-apa yang diperlukan, seperti pembongkaran sitepal, penyiapan dana pengganti untuk masyarakat terdampak, kemudian dari Satker akhir bulan ini akan melaksanakan tender lelang terhadap proyek ini” ucap Jumadi
Di tahun 2020, pelaksanaan proyek Siwatu, rencananya akan dimulai, dengan pembersihan dan penataan kumuh Siwatu. Nantinya pemukiman kumuh Siwatu akan membalik depan rumah masyarakat, yang sebelumnya membelakangi sungai, menjadi menghadapi sungai.
“Dari sebelumnya pemukiman yang kumuh, nantinya akan dibalik, dulu rumah membelakangi sungai, dan dijadikan untuk buang air besar, helikopter, nantinya tidak ada lagi, akan dibalik rumah masyarakat akan menghadap kesungai” tutur MJ sapaan akrab Jumadi
Tak hanya itu, Jumadi juga menyampaikan, nantinya saat proyek ini sudah selesai, sungai di Siwatu ini akan dijadikan Floating market.
“Tahun ini kita fokus untuk merapikan kawasannya sungainya sekaligus rumah-rumahnya, dan tahun depan untuk pembangunan floating market”
Jika lelang berjalan lancar, Oktober 2020 bisa dimulai pekerjaan, dengan menganggarkan sekitar 27 miliar Rupiah bantuan dari Bank Dunia.
Sementara itu, perwakilan dari Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana pemukiman wilayah I, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah, Singgih menyampaikan bahwa pelaksanaan proyek di Siwatu sendiri sudah dimulai lama, sejak akhir tahun 2016, baik secara administrasi maupun secara lapangan, setahap demi setahap sudah dilakukan, saat ini seluruh dokumen, baik gambar, Detail Engineering Design sampai RAB sudah siap, termasuk persetujuan dari Bank Dunia juga sudah keluar, sehingga kita akan tindak lanjuti untuk pengusulan lelang, maksimal sampai dengan akhir bulan Juni 2020 ini.
“Mudah-mudahan kita harapkan proses lelangnya lancar, dan bulan Oktober kita sudah bisa mulai action, dilapangan.”ucap Singgih
Pada saat ini yang terpenting menurut Singgih adalah, bahwa Kotaku merupakan program yang dibangun dengan konsep kolaborasi, semua berperan disitu, baik Pemerintah Kota Tegal sendiri yang paling utama, dan kami dari Pemerintah Pusat sifatnya adalah fasilitasi pendananaan.
Pihaknya sudah membicarakan dengan Wakil Wali Kota, seluruh komitmen-komintmen dari Pemerintah Kota sudah dipenuhi sampai dengan komitmen untuk pengkondisian lahan betul-betul sampai clear and clean bisa diselesaiakan sebelum nanti pekerjaan fisik dari APBN akan dimulai.
Termasuk menurutnya kebijakan penganggaran termasuk juga dengan pengkondisian sosial, sosialisasi kepada warga terdampak, sudah dilakukan
Mudah-mudahan nanti waktu konstruksi dilakukan sudah tidak ada lagi kendala, dan ini dilakukan secara multi years. Tidak hanya pada 2020 saja namun 2021 juga
“Mudah-mudahan di tahun 2021 kita semua akan bisa melihat hasilnya, seperti pak Wakil dsampaikan bahwa infrastruktur yang dibangun pihaknya nanti diharapkan bisa merubah perilaku masyarakat, jika saat ini rumahnya menghadap ke jalan, dan sungai berada dibelakang rumah” ucap Singgih.
Ini yang sering terjadi jika sungai tersebut tidak terlihat dari depan, masyarakat akan mudah membuang sampah dan kotoran, termasuk limbah rumahtangga.
Singgih menyampaikan nantinya akan dibalik, sungai akan dijadikan muka rumah, sehingga diharapkan jika ini dijadikan wajah dari permukiman, sungai ini akan sama-sama dijaga oleh koimunitas tersebut untuk menjadi sungai yang bersih, dan didepan sungai akan ada jalan (prominade) dan bisa dijadikan sarana wisata bagi masyarakat yang nantinya akan memberikan nilai tambah kepada masyarakat.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button