EkonomiGorontalo

Pemprov Gorontalo Berharap GPM Dapat Menekan Angka Kemiskinan di Gorontalo

BeritaNasional.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo berharap Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar secara serentak oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) Republik Indonesia diharapkan dapat menekan kemiskinan di Gorontalo.

Hal ini diungkapkan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo, Budiyanto Sidiki usai melaunching GPM oleh Pemprov Gorontalo di Lapangan 11 Maret Buladu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Senin (26/6).

“Salah satu risiko inflasi adalah meningkatnya jumlah kemiskinan, sehingga melalui GPM ini kami (Pemprov Gorontalo) berharap dapat mendorong stabilisasi harga khususnya harga-harga pangan yang berdampak pada masyarakat,” ungkapnya.

Diketahui, persentase kemiskinan Provinsi Gorontalo saat ini berada di angka 15,51 persen yang salah satu penyebabnya adalah garis kemiskinan tinggi, dan menyebabkan rendahnya daya beli masyarakat.

Pemprov menilai, terjadinya inflasi karena tingginya harga pangan yang berdampak terhadap naiknya garis kemiskinan. Sehingga melalui GPM diharapkan indeks garis kemiskinan yang ada tidak terus meningkat.

Sementara itu Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Pangan Darmawati Bokings melaporkan GPM juga menjadi salah satu upaya Bapanas untuk menekan kenaikan harga pada beberapa komoditi pangan menjelang hari raya Idul Adha 1444 H. Ia mengatakan GPM ini digelar serentak di 38 provinsi dan 312 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Untuk Provinsi Gorontalo, GPM digelar di enam titik sekaligus. Selain di Lapangan Buladu, digelar juga di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo dan Lapangan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Selain itu juga GPM digelar alun alun Tilamuta Kabupaten Boalemo dan Lapangan Ormas Marisa Kabupaten Pohuwato serta Lapangan Ippot Tapa Kabupaten Bone Bolango.

“Dilaksanakannya kegiatan ini akibat naiknya beberapa komoditi seperti cabe, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, serta gula pasir, maka pada GPM ini harga yang kami tawarkan ke masyarakat adalah harga distributor,” ungkap Darmawati. (Noka)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button