GorontaloRagam

Perlindungan untuk yang Rentan: Kado Istimewa HUT ke-25 Gorontalo lewat Kartu BPJS Ketenagakerjaan

BeritaNasional.ID, Bone Bolango Gorontalo – Pagi itu, kawasan Center Point Bone Bolango berubah menjadi ruang penuh sukacita. Masyarakat dari berbagai penjuru Gorontalo berkumpul dalam perayaan seperempat abad provinsi mereka—sebuah momentum yang bukan hanya meriah, tetapi juga bermakna. Karena di antara tarian, hiburan rakyat, dan layanan publik gratis, ada satu hadiah yang terasa paling hangat bagi banyak keluarga: penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan.

Kartu Kecil dengan Perlindungan Besar

Di atas panggung, simbolis kartu itu diserahkan. Bukan sekadar seremoni, tetapi penanda komitmen bahwa pekerja yang selama ini mengandalkan tenaga harian tanpa jaminan akhirnya mendapatkan perlindungan ketika risiko kerja datang tanpa permisi.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo, Dr. Ir. Sanco Simanullang, tampak sangat mengapresiasi dukungan pemerintah daerah.

“Penyerahan kartu ini memastikan pekerja rentan mendapat perlindungan saat risiko kerja terjadi. Semoga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat BPJS Ketenagakerjaan sesuai amanat Inpres Nomor 2 Tahun 2021,” ungkapnya.

Bagi banyak pekerja informal—petani, nelayan, pedagang harian—kartu ini adalah kelegaan. Bentuk sederhana dari perlindungan sosial yang sering terasa jauh, kini hadir tepat di tangan mereka.

25 Tahun Gorontalo, Hadir untuk Melindungi

Perayaan HUT ke-25 Gorontalo tahun ini menjadi momentum penting: bukan hanya mengenang perjalanan provinsi, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat yang bekerja di sektor paling rentan mendapat perlindungan yang layak.

Sebuah pesan jelas mengalir dari panggung Center Point Bone Bolango: di usia seperempat abad, Gorontalo ingin tumbuh bersama rakyatnya—melindungi yang paling rentan, menguatkan yang paling lemah, dan memastikan tak ada yang tertinggal.

Serangkaian Bantuan Mengalir ke Masyarakat

Selain kartu BPJS Ketenagakerjaan, perayaan HUT ke-25 Gorontalo ini juga menjadi momen pembagian berbagai bantuan: satu unit mobil sampah untuk memperkuat layanan kebersihan daerah, insentif desa Proklim sebagai dorongan bagi desa peduli lingkungan, bantuan UEP/PEKKA bagi pemberdayaan ekonomi perempuan, serta layanan samsat mobile yang mempermudah administrasi warga.

Di tengah keramaian, rangkaian bantuan tersebut menjadi bukti bahwa perayaan ini tak sekadar pesta—melainkan kontribusi nyata untuk kehidupan masyarakat. (NOKA)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button