Daerah

Petani Ijen Bantah Penyebab Banjir Berasal Dari Lahan Pertanian Yang Digarap

BeritaNasional. ID, BONDOWOSO JATIM – Di kawasan Ijen pernah terjadi banjir pada Januari 2020 dan dan April 2023. Banyak pihak menduga, penyebab banjir tanaman semusim di Ijen. Hal itu dibantah oleh petani Ijen,

Seperti yang disampaikan Pak Tus kepada BeritaNasional.ID. Bahwa banjir yang pernah terjadi di Ijen diduga akibat dari hujan deras yang terjadi di Kawasan Gunung Suket atau Raung. Bukan berasal dari lahan pertanian semusim.

“Kami bersama petani Ijen lain bukan berarti membela diri ya, tapi ini fakta. Banjir yang terjadi di Ijen berasal dari Gunung Suket yang membawa material, diantaranya kayu. Karena kayu-kayu tersebut menyumbat aliran air, ahirnya meluap,” cerita Pak Tus.

Petani Ijen, lanjutnya, dalam setahun panen dua kali. Setelah tanam kentang dilanjutkan dengan tanaman kubis. Untuk kentang petani Ijen bekerjasama dengan Indofood, sedangkan kubis dijual secara mandiri, misalnya ke Pasar di Malang, dan yang lainnya.

Ditambahkan, Indofood sangat membantu perekonomian Petani Ijen, karena sudah ada kontrak sejak awal tanam hingga panen. Sehingga ada kepastian pembeli (pasar) dan harga dari hasil pertanian kentang.

Dengan kerjasama dengan Infood, taraf perekonomian dan kesejahteraan petani Ijen terangkat. Kalau sebelumnya jarang ditemukan petani Ijen punya mobil sekarang sudah banyak. Kalau sebelumnya tidak mampu menyekolahkan anak hingga Perguruan Tinggi, sekarang sudah banyak.

“Husus tanaman kentang, bibitnya disediakan oleh Indofood, karena terkait dengan kualitas. Dalam pengajuan untuk mendapat bibit, harus ada rekomendasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) melalui PPL pertanian dan Camat,” jelasnya.

Sekarang, lanjutnya, DPKP mempersulit rekomendasi tersebut, sehingga petani Ijen terancam tidak akan mendapatkan bibit. Diharapkan, DPKP dan Camat tidak mempersulit warganya, karena ini menyangkut perut.

Kalau alasannya tanaman semusim penyebab terjadinya banjir, tidak benar. Sebab banjir tidak berasal dari lahan pertanian di Ijen, tapi dari Gunung Suket. Ijen hanya kena dampak dari banjir tersebut. (Syamsul Arifin/Bernas)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button