BeritaNasional.ID, Indonesia – Pandemi Covid-19 sudah menjadi sesuatu yang sangat merugikan, juga mengkhawatirkan kurang lebih 7 bulan belakangan ini. Tidak sedikit masyarakat Indonesia mengeluh akan krisis finansial, terlebih lagi krisis kesehatan.
Sebagai langkah terbaik, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) menjadi sesuatu yang dapat diandalkan oleh pembuat kebijakan. Banyak kegiatan yang harus ditunda untuk sementara waktu, seperti agenda olahraga sepak bola, kejuaraan bulutangkis, dan masih banyak lainnya.
Hal tersebut dilakukan demi satu visi bersama, yaitu untuk memutus penyebaran Covid-19, sesuai arahan presiden Jokowi yang tegas mengatakan, bahwa kesehatan adalah yang utama.
Lalu, bagaimana dengan agenda seperti Pilkada Serentak 2020 tahun ini? hal tersebut sudah menjadi sorotan dalam beberapa waktu dekat ini. Rencana Pilkada 2020 ini, menjadi sebuah kluster baru dari beberapa pihak.
Akan tetapi, saat dikaji dengan pendekatan Demokrasi digital saat ini, maka akan menemukan titik terangnya. Agenda pilkada seperti kampanye, orasi serta konser musik bisa dilakukan secara online.
Di era teknologi yang sudah canggih seperti sekarang ini, tentu akan sangat membantu jalannya demokrasi. Cukup melalui media sosial. Sejalan dengan itu, masyarakat tidak perlu mengerahkan energi untuk mendatangi sebuah lapangan kampanye.
Kampanye melalui media sosial memang akan sedikit mengejutkan untuk masyarakat. Tetapi hal ini bukanlah peristiwa baru tanpa perkiraan sebelumnya. Alvin Toffler dalam buku karyanya “Future Shock” pernah mengatakan bahwa banyak orang yang akan tersentak dan tersadarkan akan perkembangan teknologi yang sangat cepat. (ADH-FP)
