Lumajang

Polri dan TNI Bersihkan Puing Reruntuhan Bangunan SDN Kuterenon 03 Sukodono Lumajang

BeritaNasional.ID, LUMAJANG JATIM -Sebelumya sempat viral di media sosial detik detik kejadian ambruknya atap Sekolah Dasar Negeri 03 Kutorenon kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang Jawa Timur Kamis (15/05/2025) sekitar kurang lebih pukul 12.30.

Kejadian tersebut tuai respon cepat pihak kepolisian Sektor Sukodono dan TNI Koramil Sukodono langsung bergerak membersihkan mengumpulkan puing-puing reruntuhan bangunan yang roboh Sabtu (17/05/2025). 

Pantauan media ini, selain TNI-Polri pembersihan juga melibatkan para guru SDN Kutorenon 03 kecamatan sukodono kabupaten Lumajang.

Kapolsek Sukodono, AKP Ernowo, saat di lokasi kejadian menjelaskan bahwa pihaknya segera menuju lokasi setelah menerima laporan mengenai ambruknya ruang kelas. Fokus utama pembersihan adalah area dua ruang kelas yang ambruk dan puing-puing yang berserakan di sekitarnya.

“Setelah menerima laporan, kami langsung menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan Koramil Sukodono. Pembersihan ini kami lakukan agar area sekolah kembali kondusif,” ujar AKP Ernowo.

Kondisi sebelum reruntuhan di bersihkan

Lebih lanjut, AKP Ernowo mengungkapkan bahwa dua ruang kelas yang bersebelahan, yaitu ruang kelas 1 dan 2, ambruk akibat kondisi bangunan yang sudah tua dan rapuh.

“Dua ruangan yang bersebelahan itu memang termasuk bangunan yang sudah tua,” jelasnya.

AKP Ernowo juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Atap ruangan kelas ambruk saat siang hari, setelah para siswa selesai melaksanakan Sholat Dhuhur berjamaah di musholla sekolah.

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Sebelum kejadian, siswa-siswi baru saja selesai Sholat Dhuhur di musholla dan kembali ke kelas untuk memakai sepatu. Tidak lama kemudian, atap sekolah bergetar dan mereka langsung berlarian keluar,” tuturnya.

Dalam keterangannya, AKP Ernowo menekankan bahwa Polri sebagai pengayom masyarakat harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama saat masyarakat membutuhkan bantuan. 

Hal ini tidak terbatas pada masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tetapi juga dalam hal-hal sosial kemanusiaan.

“Kalau bahasa Jawanya, Polisi itu harus ‘open’ atau peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Saat masyarakat membutuhkan, wajib hadir dan turun tangan memberikan bantuan,” pungkas AKP Ernowo.

Akibat kejadian ini, proses belajar mengajar untuk siswa kelas 1 yang berjumlah 9 siswa dan kelas 2 yang berjumlah 4 siswa akan dialihkan sementara ke musholla sekolah. Pihak sekolah dan kepolisian memastikan bahwa proses belajar mengajar akan tetap berjalan meskipun dengan kondisi yang terbatas. (Rochim/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button