Daerah

PT DAGI Akan Ajukan Penggunaan Resi Gudang Pada Pemkab Jember

BeritaNasional.ID, JEMBER JATIM – Untuk memberdayakan petani, PT Dua Agro Garmiasih Indonesia (DAGI) akan bekerjasama dengan Pemkab Jember dalam penggunaan Gudang Resi di Dusun Besuk Sumber Rejo Wirowongso Kecamatan Ajung.

Menurut Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia (APMKM2I), Yuli Edi Subagio, pertanian di Jember bagus, karena dikelilingi beberapa bukit, sehingga udaranya bagus, lalu tumbuhlah bermacam jenis tanaman.

“Indikasinya, di Jember banyak pabrik-pabrik pembibitan dan pusat pembibitan. Dalam kontek Sistem Resi Gudang (SRG), di kota suwar-suwir ini, ada Gudang Resi seluas 1000m dekat bandara, lengkap dengan 2 dryer dan gudangnya masih bagus,” kata Pak Yes, sapaannya, Selasa 7/5.

Gudang Resi Jember, lanjutnya, pernah dikelola PT Pertani dan diresmikan oleh Wakil Bupati. Yang mewakil Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag saya. Tapi dalam pengelolaannya tidak disiapkan calon pengell lokal.

Ditambahkan, sehingga Gudang Resi digunakan untuk tempat barang-barang yang tidak sesuai dengan aturan, ahirnya Bappebti menegurnya. Hari kita ketemu dengan Drs. Sigit Nurcahyo, MH, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan (DPTPHP).

Diharapkan DPTPHP mendorong dan mengawal Diskoperindag yang mempunyai kompetensi untuk memanfaatkan Gudang Resi ini. Kalau SRG Jember beroperasi, maka multi komoditas bisa ‘diselamatkan’ pada saat harga anjlok.

“SRG bisa menampung 22 komoditas, antara lain beras, jagung, gabah, kopi, kakao, tembakau, kedele, dan lain-lain. Sekarang bismillah kita dorong bersama, kita kawal semua, PT DAGI akan megajukan kerjasama pada Bupati Jember,” jelasnya.

Model kerjasama, lanjutnya, terserah kebijakan Bupati, apa sistem lelang, pola kerjasama, bagi hasil atau sewa. Tapi yang bagus menggunakan sistem sewa, melalui Appraisal (penilaian) sehingga harga bisa diminimalisir.

Ditambahkan, kerjasama PT DAGI dan Pemkab Jember bisa meningkatkan PAD Jember secara indirect. Gambarannya, ketika harga komoditi petani jatuh dijual, nilai tambahnya tidak banyak. Tapi jika disimpan di SRG, lalu dijual ketika harga naik, nilai tambahnya bagus. Dengan penghasilannya petani beebelanja mobil misalnya dan pajaknya masuk PAD. (Syamsul Arifin/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button