Nasional

Sabam Sirait, Mantan Anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973 Berpulang

Bamsoet Kenang Sosok Mendiang Sabam Sirait Sebagai Guru Politik Indonesia

BeritaNasional.ID, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai sosok Sabam Sirait tidak hanya sekadar menjadi tokoh senior di PDI Perjuangan, melainkan juga telah mejadi tokoh senior dan guru politik bagi bangsa Indonesia. Kiprahnya di dunia politik kebangsaan sangat mumpuni. Ia mampu berpolitik bersama tujuh presiden Indonesia, dari mulai Presiden pertama Soekarno hingga Presiden ketujuh Joko Widodo. Menunjukkan bahwa sosok Sabam Sirait merupakan pelintas batas waktu politk Indonesia.

“Politisi lain boleh datang dan pergi. Ada yang hanya di satu periode kepemimpinan presiden, atau ada juga yang hanya bisa bertahan beberapa tahun. Tidak demikian dengan Sabam Sirait. Keberadaannya di tujuh kepemimpinan presiden membuktikan bahwa kiprah politiknya tidak lekang oleh waktu. Sekaligus menunjukan bahwa pemikiran dan kiprahnya senantiasa dibutuhkan oleh bangsa,” ujar Bamsoet, usai melayat ke rumah duka mendiang Sabam Sirait didampingi Putranya Mauara Sirait dan Komjen Pol (P) Nanan Soekarna di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (30/9/21).

Diketahui, almarhum Sabam Sirait lahir di Pulau Simardan, Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada 13 Oktober 1936. Almarhum merupakan penerima Bintang Mahaputra Utama. Hal ini tidak lepas dari berbagai pengabdian yang pernah ia lakukan.

Bamsoet, saat melayat dirumah duka mendiang Sabam Sirait
Bamsoet, saat melayat dirumah duka mendiang Sabam Sirait

Antara lain sebagai anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973, anggota DPR RI periode 1973-1982, anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI) periode 1983-1993, anggota DPR RI periode 1992-2009, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-sekarang.

“Di kepartaian, Sabam Sirait pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1963-1967, Sekjen Parkindo 1967-1973, dan merupakan penandatangan deklarasi pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), pada 10 Januari 1973. Ia bahkan menjadi Sekjen PDI tiga periode, yakni 1973-1976, 1976-1981, dan 1981-1986. Sabam juga turut mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), pada September 1998. Ia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI-P 1988-2008,” jelas Bamsoet, Ketua DPR RI ke-20 ini.

Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan, tidak hanya aktif memperjuangkan tegaknya demokrasi dan kemanusiaan didalam negeri. Sosok Sabam Sirait juga aktif memperjuangkan hal serupa di dunia internasional. Ditunjukkan dengan sikapnya mendukung kemerdekaan negara Palestina.

“Saya termasuk pengagum keteguhan prinsip berpolitik yang diajarkan Pak Sabam. Para pemuda yang ingin dan sedang terjun di dunia politik, harus terlebih dahulu membaca biografi dan mempelajari perjalanan hidup almarhum Pak Sabam. Agar tidak menjadi politisi pragmatis ataupun politisi musiman,” pungkasnya. (red)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button