Seniman Lukis Bakar Abrori Curi Perhatian Pejabat Situbondo Di Car Free Day Asembagus

BeritaNasional.id, SITUBONDO – Suasana Car Free Day (CFD) Asembagus yang digelar Minggu pagi, 11 Mei 2025, di Jalan Seruni, Desa Trigonco, mendadak semarak oleh kehadiran sejumlah pejabat daerah. Namun sorotan tak hanya tertuju pada stan-stan UMKM dan keramaian warga yang berolahraga. Satu sosok seniman lokal berhasil mencuri perhatian: Abrori, pelukis bakar asal Asembagus yang karyanya menggetarkan hati para pejabat hingga membuat mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.
Abrori, pria sederhana yang juga tercatat sebagai honorer di OPD Kecamatan Asembagus, menampilkan karya-karya lukis bakar dengan teknik unik—menggoreskan solder panas di atas kayu untuk membentuk guratan wajah dan detail artistik. Teknik yang memadukan ketekunan, keahlian, dan ketelatenan itu menjadikan setiap karyanya unik dan bernyawa.
Karya Abrori yang menggambarkan potret Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo alias Mas Rio, menjadi magnet di antara deretan stan. Begitu Mas Rio menatap hasil lukisan kayu tersebut, ia langsung terpikat.
“Saya pesan ya, buatkan satu yang ukuran gambar potret diri lebih besar,” ujar Mas Rio sembari mengamati guratan-guratan panas yang membentuk wajahnya dengan presisi memukau.
Ia bahkan meminta agar karya tersebut dikirim langsung ke Pendopo Situbondo. Tak hanya itu, Mas Rio juga memberikan ruang kepada Abrori untuk menentukan harga sesuai kualitas karya yang dihasilkan.
Kehangatan momen terus berlanjut saat Wakil Bupati Situbondo, Hj. Ulfi Mawardi, yang akrab disapa Mbak Ulfi, turut meninjau stand seniman muda ini. Tatapannya langsung tertuju pada salah satu karya yang memuat wajahnya sendiri.
“Ini kok persis wajah saya. Saya suka. Saya beli ini,” ucap Mbak Ulfi dengan senyum sumringah, seraya langsung memborong karya tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Situbondo, Wawan Setyawan, juga tak kuasa menahan kekaguman. Ia memesan karya khusus dan langsung membeli potret Mas Rio versi lukis bakar. Wawan meminta karya itu dikirimkan langsung ke kediamannya, sebagai bentuk apresiasi terhadap seniman lokal berbakat.
Di balik karyanya yang memikat, Abrori menyimpan kisah perjuangan panjang. Ia telah lama melayani permintaan pesanan dari luar negeri melalui art shop yang dikelola pihak ketiga di Bali. Eropa, Afrika, hingga negara-negara Asia pernah menjadi tujuan ekspor karya-karyanya. Sayangnya, karena pemasaran tidak langsung, harga jualnya masih jauh dari nilai seni yang sebenarnya.
“Meski ini buatan tangan, semua pesanan tetap saya kerjakan satu per satu. Kata para konsumen, karya saya lebih bernilai dibanding hasil cetakan. Tapi karena melalui perantara, harganya masih terlalu rendah,” tutur Abrori lirih.
Ia mengungkapkan keinginannya agar kelak bisa langsung menjangkau pembeli luar negeri tanpa perantara, sehingga nilai seninya diakui lebih tinggi dan kehidupan seniman lokal seperti dirinya bisa terangkat.
Momen CFD Asembagus ini menjadi titik balik harapan. Dukungan langsung dari Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda Situbondo bukan hanya simbol apresiasi, tetapi bisa menjadi pintu pembuka bagi promosi seni lokal ke level nasional hingga global.
Abrori berharap, ke depan pemerintah daerah dapat memfasilitasi ruang promosi yang lebih luas, termasuk bantuan akses pameran, pemasaran digital, hingga peluang ekspor karya seni berbasis budaya lokal.
“Semoga ini jadi awal agar karya-karya anak daerah bisa lebih dihargai. Bukan hanya oleh masyarakat sendiri, tapi juga dunia,” pungkas Abrori, yang tetap rendah hati meski telah menorehkan karya hingga ke mancanegara.