DaerahHukum & KriminalRagamSulawesi

Setelah Polisikan Maskapai Lion Air, Calon Penumpang ini Layangkan Somasi

BeritaNasional.ID, Makassar – Penumpang maskapai penerbangan batik air tujuan Makassar-Kendari gagal terbang dan melayangkan komplain, karena dianggap pelayanan tidak memuaskan dan tebang Pilih kepada penumpang.
Penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin tujuan Kendari yang akan menggunakan maskapai penerbangan batik air pemberangkatan pukul 14.50 Wita.
Dan batal berangkat akibat adanya pelayanan yang tidak memuaskan yang diberlakukan oleh pihak maskapai batik air, Rabu 22 April 2020 malam.
Tapi sampai sekarang, pihak Lion tidak memberikan respon ataupun sifat persuasif untuk menyelesaikan permasalahn ini secara kekeluargaan,” ujar salah satu calon penumpang Zion N Tambunan.
Setelah sebelumnya sudah melayangkan laporan ke Polres Maros, saat ini pihaknya kembali melayangkan somasi yang langsung diantarkan ke Kantor PT Lion Group.
“Hari ini kami sudah layangkan somasi Kepada PT. Lion Group, untuk langkah pendaftaran Gugatan di PN Makassar,” ujarnya
“Somasi lansung kita antarkan ke kantor PT. Lion Group,” lanjutnya
Adapun kronologis kejadian penumpang maskapai Batik Air yang batal berangkat, Zion N Tambunan menjelaskan pihaknya selaku penumpang yang akan berangkat ke Kendari, merasakan ketidak adilan dan kenyamanan karena perlakuan yang tidak adil atas kelakuan staf dan pekerja maskapai batik air yang bertugas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
“Kami tidak mendapatkan perlakuan pelayanan seperti konsumen lainnya, dimana kami menduga keras kabin milik penumpang lain juga melebih standar yang ditentukan, melebihi dari 7 (tujuh) kg untuk bagasi kabin, namun mereka tetap saja menaikkan dipesawat, sedangkan bawaan kabin kami dicekal, sehingga kami merasa sangat dirugikan atas perbuatannya dan perilaku pihak staf dan pekerja makapai batik air,” jelasnya
Zion, meminta kepada direksi PT. Lion Group, agar segera menanggapi dan memberikan kesimpulan terhadap komplain sebagai penumpang maskapai Batik Air, karena tidak diberangkatkan sebab alasan yang sepele.
“Saat ini kami terjebak di Makassar sudah 4 hari, apalagi setelah adanya aturan pelarangan penerbangan domestik oleh Dirjen Perhubungan, sehingga kami harus menginap di Hotel selama disini menggunakan dana pribadi,” tutupnya. (*)
Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button