Waow, Di Banyuwangi Didirikan Pabrik KA Raksasa Berarsitektur Unik
Pelaksana Pembangunannya INKA Menggandeng SRG Swiss
BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Pembangunan Industri kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia sedang dibangun di Banyuwangi. Pembangunan ini dilakukan PT. Industri Kereta Api (INKA) dan Stadler Rail Group (SRG) dari Swiss. Pabrik itu fokus menggarap pesanan ekspor ke Asia, Australia, dan Afrika.
Jajaran INKA hadir bersama Owner dan Chairman Stadler, Peter Spuhler. Mereka meneken kerja sama pembentukan perusahaan patungan industri kereta di Banyuwangi.
Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro, mengatakan INKA awalnya ingin membangun pabrik seperti di tempat lain. Bangunannya kurang-lebih seragam. Tapi ternyata, INKA diajak ikut melakukan pengembangan pariwisata. Desain awal bangunan akhirnya diubah dengan mengusung arsitektur hijau, mengadopsi kekhasan Suku Osing Banyuwangi.
Dia mengaku memang diminta Bupati Banyuwangi untuk membawa peradaban dan kebudayaan Banyuwangi pada pabrik yang akan dibangun. “Istilah Pak Azwar Anas, menitipkan kebudayaan di tengah kemajuan ekonomi. Maka pabrik kereta api ini kental dengan budaya Suku Osing, sangat unik dan membawa suasana segar,” ujarnya, Jumat (8/3/19).
Disebut, ini model pengembangan pabrik yang keren dan membuatnya antusias. Apalagi ada Museum Kereta Api terlengkap sehingga sekaligus menjadi destinasi wisata. Pabrik di Banyuwangi ini nantinya difokuskan menggarap pesanan dari berbagai negara. “Kami memperlebar pemasaran produk kereta ke pasar Asia Timur, Afrika, dan Australia,” lanjut Budi.
Pabrik di Banyuwangi menjadi pabrik kereta terbesar di Indonesia dengan investasi Rp 1,6 triliun. INKA menggandeng Stadler Rail Group dari Swiss, salah satu produsen kereta terbesar dunia, yang akan membawa teknologi terbaru kereta api ke Banyuwangi. INKA merekrut 2000 pekerja lokal di pabrik baru ini. Sebagian bakal dikirim magang 3 bulan di Swiss sembari menunggu pabrik Banyuwangi dalam proses pembangunan yang ditargetkan rampung pada 2020.
Chairman Staer Rail Group Peter Spuhler mengatakan, pihaknya antusias membawa teknologi terbaru Eropa ke Banyuwangi. “Stadler kini memiliki 10 pabrik dari Rusia sampai Amerika Serikat. Sekarang kami akan memasuki banyak pasar baru potensial. Kita sambut masa depan yang cerah,” ujarnya.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pabrik INKA menjadi landmark baru. Berdirinya museum perkeretaapian juga menjadi destinasi wisata anyar. “Kami ingin INKA tidak hanya sekadar industri, tapi juga membawa kekayaan peradaban dan kebudayaan daerah. Adanya museum juga bisa menjadi destinasi wisata teknologi dan edukasi,” ujarnya.
Anas mengatakan di Banyuwangi, setiap ruang publik dan bangunan baru harus mengakomodasi kekhasan Suku Osing. “Ini ikhtiar membangun mainstream pariwisata sehingga terinternalisasi ke seluruh sektor di Banyuwangi,” imbuh Anas. (red)
Caption : Bupati Banyuwangi berdiskusi dengan pihak INKA dan perwakilan perusahaan asal Swiss
Bupati Banyuwangi berdiskusi dengan pihak INKA dan perwakilan perusahaan asal Swiss