ACEHRagam

30 Menit Usai Jalani Vaksinasi Sinovac, Ketua DPRK Aceh Besar Rasakan Ini

BeritaNasional.Id, Aceh Besar – Usai dilaunching oleh Bupati Aceh Besar dan diikuti oleh 12 pejabat tinggi di Aceh Besar vaksinas Sinovac pertama, beberapa hari lalu di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Besar di Indrapuri, kegiatan tersebut terus diikuti oleh sejumlah pejabat tinggi lainnya di Kabupaten tersebut.

Senin (18/1) Vaksinasi Vaksin Sinovac juga dilakukan terhadap dua orang pejabat tinggi di Legislatif Aceh Besar yaitu Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali dan Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Bakhtiar, ST, sementara Zulfikar Azis belum berhasil mengikuti Vaksinasi Sinovac karena telat informasi.

Iskandar Ali saat ditemui tim wartawan di ruang kerjanya setelah empat jam jalani vaksinasi sinovac. Foto: alan

Bersamaan dengan kedua petinggi pejabat legislatif tersebut juga ikut 7 orang tenaga medis di Wilayah Aceh Besar yang dipusatkan di Puskesmas Lambaro, Ingin Jaya Aceh Besar.

Ketua DPRK Aceh Besar yang menjadi maskot pada pelaksanaan vaksinasi Sinovac kali kedua pada tahap pertama ini, kepada awak media mengungkapkan bahwa dirinya merasakan sesuatu setelah menerima sintikan vaksin Sinovac tersebut.

Penyuntikan dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB Senin siang tadi, Namun sekitar 30 menit kemudian dirinya merasakan rasa perih serupa lapar dari dalam perut, namun dirinya tidak ambil pusing sambil bercanda tawa dengan segenap petugas kesehatan dan pejabat yang hadir, Iskandar Ali pun menoleh ke arah arloji yang digukanannya, jarum Arlojinya ternyata telah menunjukan pukul waktu siang dan saatnya jam makan siang.

Bakhtiar ST, wakil ketua DPRK Aceh Besar menjawab wartawan tentang kondisinya pasca jalani Vaksinasi Sinovac, di Ruang kerja ketua DPRK di Kota Jantho. Foto: Alan

“Satu lagi yang lupa saya uangkapkan, bahwa setelah tiga puluh menit pasca saya menjalani vaksinasi Sinovac, maka saya merasakan perih dari dalam perut serupa lapar gitu, eh ternyata saat saya melihat jam di tangan saya waktunya untuk makan siang, rupanya saya lapar…hahahahha,” ujar Adik kandung Bupati Aceh Besar ini, sambil tertawa berbahak bahak di sela sela menerima tim wartawan media ini di ruang kerjanya di Gedung DPRK Aceh Besar di Kota Jantho, Senin sore(18/1).

Ungkapan yang mengarah ke arah humoris itu di uangkapkan Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, sebagai bentuk sikap menapik isu isu hoax yang selama ini beredar banyak di media sosial yang kemudian menjadi sebuah sumber ketakutan masyarakat dalam menerima vaksinasi sinovac yang diperuntukkan sebagai pendorong tumbuhnya imun tubuh manusia dalam menangkal ancaman virus Corona yang sedang melanda.

Saat ditemui Tim media ini, Ketua DPRK Aceh Besar telah berlangsung sekitar 4 jam dari menjalani Vaksinasi Sinovac, demikian halnya dengan wakilnya Bakhtiar ST dari Partai Aceh, juga turut hadir di kesempatan tersebut.

“Alhamdulillah biasa biasa aja nggak ada efek apa apa,” jawab Bakhtiar ketika ditanya kondisinya dan apa yang dirasakannya pasca menjalani Vaksinasi Sinovac.

Dua Hal ini Disesali Ketua DPRK

Kader Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Besar sekaligus Ketua DPRK Aceh Besar saat ini, Iskandar Ali, mengaku menyesali tungginya laju informasi hoax melalui media sosial saat ini terkait dengan efek negatif dari Vaksin Sinovac. Selain itu juga diakuinya ia juga menyesalkan para tenaga medis yang termakan hoax murahan yang akhirnya mengakibatkan munculnya rasa takut yang berlebihan dalam menerima vaksinasi Vaksin Sinovac.

Padahal, kata Iskandar, sejumlah informasi yang beredar di media sosial itu belum tentu kebenarannya bahkan dapat dipastikan hanya hoax semata yang sengaja dipublis oleh pihak pihak yang tak bertanggungjawab.

“Informasi dari media sosial boleh kita “konsumsi” tetapi hendaknya dapat dapat kita filterisasikan, sebab umumnya informasi negatif tentang Vaksin Sinovac umumnya hoax,” jelas Iskandar Ali.

Di sisi lain, terkait dengan penolakan Vaksinasi di tingkat tenaga medis di Aceh Besar saat ini, seyogianya sebuah sikap yang menurut Iskandar Ali, keliru. Mengapa tidak Vaksin Sinovac yang telah diciptakan dan bersumber dari dari Virus Corona yang telah “dilemahkan” berfungsi untuk mendeteksi dan mendorong tumbuhnya imun tubuh ketika tiba tiba Virus Corona Aktif atau kuat menyerang tubuh manusia.

Sementara tenaga medis merupakan orang yang berada di garda tersepan dalam menangani persoalan Covid-19.

“Menurut saya tenaga medis sangat penting untuk menciptakan antibody yang jauh lebih kuat dibandingkan masyarakat lainnya, sebab mereka (tenaga medis) adalah orang yang selalu berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19, dapat kita bayangkan bagaimana potensi yang akan menimpa tenaga medis ketika tubuh mereka tanpa dibaringi oleh antibody yang kuat saat menangani pasien nantinya,” ujar Iskandar Ali panjang lebar.

Pada kesempatan itu ia menyarankan agar seluruh tenaga medis di Aceh besar untuk segera melalukan vaksinasi Sinovac supaya lebih menjamin diri dari ancaman serta tidak terbentur oleh ketakutan ketika melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Saya berharap tenaga medis dapat segera memvaksinasikan diri dengan Sinovac, sebab anda adalah orang pertama kali yang akan berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. Dan masyarakat juga seharusnya mencari kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi Sinovac dan tidak terkesan dipaksakan melainkan menjadi kebutuhan,” demikian sarannya.

Yakini Vaksin Sinovac Halal dan Aman

Uangkapan optimisme dan rasa percaya terhadap vaksin Sinovac sebagaimana yang telah dilebelkan oleh pemerintah Republik Indonesia yaitu Vaksin Sinovac Halal menurut MUI dan baik untuk kesehatan menurut BPPOM, diungkapkan oleh semua petinggi Legislatif di DPRK Aceh Besar, sepeti Ketua DPRK, Iskandar Ali, Wakil Ketua DPRK Bakhtiar, ST dan Zulfikar Azis, SE serta sejumlah Ketua Komisi di DPRK tersebut yaitu Muhibuddin Ibrahim dari Partai Golkar dan Rahmat Aulia dari Partai PAN.

Wakil Rakyat Kabupaten Aceh Besar itu mengaku vaksinasi Sinovac bukan cuma mengakui lebelisasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, melainkan juga dapat disebutkan adalah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dalam rangka mendorong tumbuhnya imun tubuh untuk melawan ancaman serangan Virus Corona yang sedang melanda.

Zulfikar Azis, wakil ketua DPRK Aceh Besar (kanan) mengungkapkan kesiapannya untuk mengikuti vaksinasi Sinovac dalam waktu dekat ini. Foto: Alan

“Para pejabat tinggi telah menjadikan diri sebagai tempat vaksinasi pertama, mengapa masyarakat harus mengkhawatirkan lagi. Tidak ada pemerintah yang ingin membunuh rakyatnya, melainkan sebaliknya mengharapkan agar rakyatnya benar benar sehat dan kuat semua,” kata Iskandar Ali.

Sementara Muhibuddin Ibrahim juga melontarkan komentarnya melalui striming yang dilakukan pada kesempatan itu.

“Saat ini penjabat tinggi negara sudah memberikan contoh, ulama sudah berfatwa, bidang kesehatan sudah merekomendasikannya, bila mereka tidak dipercaya, lalu siapa lagi yang harus dipercaya,” ujar Muhibuddin Ibrahim saat itu.

Amatan media ini, dua Petinggi Legislatif di Aceh Besar yang telah menjalani Vaksinasi Vaksin Sinovac yaitu Iskandar Ali dan Bakhtiar, hingga pertemuan berakhir tampak dalam kondisi sehat sehat saja dan ceria sebagaimana biasanya. Pada kesempatan tersebut juga diungkapkan kesediaan wakil ketua II DPRK Aceh Besar Zulfikar Azis dari Partai Keadilan Sejahtera untuk melakukan vaksinasi.

“Saya siap dan bila dapat dilakukan serentak kita gelar di sini (lingkungan Gedung DPRK Aceh Besar-read) sekaligus beserta seluruh jajaran sekretarian Dewan yang ada,” ujar Zulfikar Azis sembari mengusulkan. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button