International

Lebih dari 50 Ribu Warga Kehilangan Tempat Tinggal, Atas Topan “ YAAS ”

Sebuah kendaraan yang terdampar ditengah reruntuhan bangunan rumah yang diterjang Topan “ Yaas”. Foto- Abu Sufian Jewel.

India, BeritaNasional.ID–Topan Yaas, ternyata lebih dahsyat dari Angin Topan biasa. Mempunyai kecepatan hingga 140 km per jam, Rabu kemarin (26/5) telah memporak porandakan sejumlah wilayah pesisir timur India. Lebih dari 50.000 orang dilaporkan kehilangan tempat tinggal dan ratusan hewan ternak terbawa arus dan mati, karena banjir, akibat tanggul air yang jebol, diterjang Topan Yaas.

Topan Yaas menghantam daerah pesisir dengan angin dan hujan yang ganas, sehingga banyak bangunan rusak berat. Departemen meteorologi India mengatakan, daerah dataran rendah di dekat pantai tergenang air, akibat hujan dan gelombang pasang yang menyertai topan tersebut. Banyak desa pesisir di negara bagian Benggala Barat, tetangga Orissa, dibanjiri air laut.

Badai Topan di India

Ketika Topan Yaas menuju Teluk Benggala, di Digha sekitar 190 km dari Kolkata pantai timur India. Foto- AFP

Menurut Departemen Meteorologi India, Sejak hari selasa 25 Mei 2021, cuaca buruk dan hujan lebat, telah melanda negara bagian Odisha dan negara bagian Benggala Barat, India. Disusul dengan Badai siklon dan Angin Topan Yaas, dengan kecepatan angin sekitar 130-140, hingga 155 kilometer per jam.

Topan Yaas, yang berubah menjadi “badai siklon yang sangat ganas”, menghantam negara bagian Orissa, pada hari Kamis kemarin (27/5/2021). Topan kedua yang melanda India dalam seminggu ini, setelah menewaskan lebih dari 150 orang. Bencana itu terjadi di saat India berjuang menghadapi wabah Covid-19.

Lebih dari satu juta orang Warga Bangladesh India terpaksa dievakuasi oleh tim penyelamat, ke tempat penampungan di Shyamnagar, Shatkhira. Dengan tidur di atas kertas yang digelar di tanah. Sementara itu, lahan perkebunan dan harta benda mereka porak poranda dihantam badai Slikon dan Topan yaas tersebut, termasuk hewan ternak peliharan masyarakat banyak yang tewas, terbawa banjir.

Penyebab banjir di sejumlah wilayah yang melanda di Teluk Benggala, Shankarpur, sekitar 180 km dari Kolkata, India itu, karena Terjangan Topan Yaas dengan kecepatan hingga 140 km per jam, sehingga lebih dari 50.000 orang dilaporkan kehilangan tempat tinggal, rumah yang mereka tempati lulu lantah diterjang Topan Yaas dan Badai Siklon.

Menurut Kementerian Penanggulangan dan Bantuan Bencana Bangladesh, Menteri Negara Md Enamur Rahman, dalam jumpa pers-nya, Kamis malam (27/5) mengatakan. Negaranya kini sudah keluar dari bahaya bencana Topan Yaas dan Badai Siklon. “Bangladesh sekarang benar-benar keluar dari dampak Topan Yaas,” kata Rahman.

Sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Kamis (27/5). Menteri Negara Md Enamur Rahman juga mengatakan. Penanggulangan bencana Topan Yaas dan badai Siklon itu melibatkan 76 ribu sukarelawan, mencakup anggota Pramuka Bangladesh, Masyarakat Bulan Sabit Merah, dan Ansar VDP, pasukan bantuan paramiliter, dan Polisi, ikut ambil bagian menyelamatkan orang-orang yang terkena dampak bencana.

Diantaranya. Membantu  21 warga desa Kabupaten Bagerhat ke tempat Pengungsian, dari semburan air laut yang melanda daratan, karena Pecahnya tanggul di pantai Teluk Bengal di pargana Selatan, negara bagian Benggala Barat, India. Yang telah membuat 250 buah rumah penduduk rusak.

Untuk itu, pihak berwenang Bangladesh telah Menghabiskan lebih dari 350 juta dolar AS dari sumber daya domestiknya, untuk membangun 1.400 rumah klaster besar, dengan menggunakan blok besi beton, pada kaki bangunan yang di atas tanah. Dan Setiap rumah klaster terdiri dari 16 kamar. Serta membangun 120 Tanggul bertingkat, di tepian pula yang sering dilanda topan.

Hal ini dilakukan, untuk menanggulangi kerusakan, akibat bencana alam, seperti Badai Siklon dan Topan Yaas, yang mengakibatkan korban jiwa. Seperti yang pernah terjadi pada bencana alam di tahun- tahun sebelumnya, ratusan warga Bangladesh meninggal, akibat Topan Amphan, yang juga melanda beberapa bagian negara tetangga India.

Sementara itu, 20.000 orang Rohingya yang berdomisili di sebuah pulau terpencil di selatan Teluk Benggala, Bangladesh. Tidak terpengaruh oleh bencana topan tersebut. Namun karena naiknya air ke permukaan laut, warga Rohingya ini juga dievakuasi ke tempat penampungan di Shyamnagar, Shatkhira.

Negara mayoritas Muslim itu juga telah mengembangkan proyek permukiman di lahan seluas 13 ribu hektare, untuk 100 ribu Muslim Rohingya, di pulau lumpur. Terletak 50 kilometer dari lepas pantai barat daya Bangladesh, dan hampir 193 kilometer selatan ibu kota Dhaka. [Berita ini dari berbagai sumber dan dirangkum oleh Djohan Chaniago].

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button