Kemenko Polhukam Gelar Seminar Literasi Digital di Kendari, Tangkal Disinformasi, Jaga Demokrasi

BeritaNasional.id, KENDAR– Ditengah derasnya arus informasi digital, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menggelar seminar nasional literasi digital bertajuk “Merawat Demokrasi, Menangkal Disinformasi” di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (2/10/2025).
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi Kemenko Polhukam, Marsda TNI Eko Dono Indarto, yang menegaskan pentingnya membangun masyarakat yang cerdas secara digital agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan.
“Kita menghadapi tantangan serius berupa derasnya arus disinformasi yang berpotensi merusak sendi-sendi demokrasi serta menimbulkan konflik sosial,” ujar Eko Dono dalam sambutannya.
Eko Dono juga menyoroti fenomena post-truth dan echo chamber atau ruang gema digital, di mana masyarakat cenderung hanya mengonsumsi informasi yang memperkuat keyakinannya sendiri. Menurutnya, kondisi ini memperuncing polarisasi dan melemahkan kohesi sosial.
“Di sinilah pentingnya literasi digital sebagai tameng utama untuk menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional,” tambahnya.
Indeks Literasi Masih Rendah
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa Indeks Literasi Digital Nasional pada 2022 masih berada di angka 3,54 dari skala 5 tergolong kategori “sedang”. Sementara itu, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024 mencatat skor 43,34 dari 100, mencerminkan masih rendahnya pemanfaatan teknologi secara cerdas dan produktif.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan informasi nasional, Kemenko Polhukam menekankan tiga strategi utama:
Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, media, komunitas, dan sektor swasta.
Peningkatan daya kritis masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks dan ujaran kebencian.
Pelembagaan literasi digital dalam sistem pendidikan, regulasi, serta budaya masyarakat.
“Literasi digital yang kuat akan melahirkan masyarakat yang berintegritas dan tahan terhadap disinformasi,” kata Eko Dono.
Pemilihan Sulawesi Tenggara sebagai lokasi seminar dinilai strategis. Selain merupakan gerbang wilayah Indonesia Timur, provinsi ini juga memiliki karakteristik kepulauan dan keragaman budaya yang kompleks faktor penting dalam menjaga stabilitas nasional.
Dihadiri Tokoh Nasional.
Seminar ini turut menghadirkan sejumlah narasumber kunci, di antaranya:
1. Bambang Tri Santoso (Ketua Tim Literasi Digital, Kemenkomdigi)
2. Prof. Dr. Dadang Rahmat Hidayat (Guru Besar Universitas Padjadjaran)
3. Dr. M. Ridwan Badallah (Kepala Dinas Kominfo Sultra)
4. Savero K. Dwipayana (Wakil Koordinator Divisi Komunikasi Publik, Siberkreasi)
Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal membangun kolaborasi konkret lintas sektor untuk menciptakan ekosistem literasi digital yang sehat dan inklusif di Indonesia.