Nusa Tenggara Timur

Dari Kampus ke Posyandu, Farmasi Undana Wujudkan ‘Unggul Berdampak’ di Penfui Timur

 

BeritaNasional.ID, KUPANG – Dalam upaya menekan angka stunting di Nusa Tenggara Timur, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Edukasi Manfaat Zat Besi Selama 1000 Hari Pertama untuk Pencegahan Stunting.”

Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Tomeko A, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, dan diikuti oleh ibu rumah tangga, remaja putri, anak-anak usia sekolah, serta para kader posyandu.

Ketua tim pelaksana sekaligus Koordinator Program Studi (KPS) Farmasi FKKH Undana, Magdarita Riwu, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya zat besi bagi kesehatan, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.

Ia menegaskan bahwa periode tersebut—dimulai sejak pembuahan hingga anak berusia dua tahun—merupakan fase paling penting bagi pertumbuhan otak, sistem kekebalan, serta perkembangan fisik dan mental anak. Kekurangan gizi, terutama defisiensi zat besi pada masa ini, dapat menyebabkan anak mengalami stunting yang berpengaruh pada tinggi badan, kemampuan belajar, dan kualitas hidupnya di masa depan.

Magdarita menyebutkan, salah satu penyebab utama stunting adalah anemia pada ibu hamil akibat kekurangan zat besi. Berdasarkan data nasional, prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia masih cukup tinggi, yakni mencapai 48,9 persen.

Meskipun pemerintah telah menyediakan Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai salah satu solusi, tingkat konsumsi masih rendah karena kurangnya pengetahuan dan efek samping yang sering dikeluhkan. Oleh karena itu, kegiatan edukatif seperti ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap gizi seimbang sejak dini.

Dalam kegiatan tersebut, tim Farmasi Undana tidak hanya memberikan penyuluhan tentang pentingnya zat besi, tetapi juga melakukan demonstrasi pengolahan pangan lokal, yakni bayam merah, menjadi makanan bergizi dan menarik. Masyarakat diajak menyaksikan langsung pembuatan nugget ayam bayam merah dan puding bayam merah yang kaya zat besi serta mudah diterapkan di rumah.

Bayam merah (Amaranthus tricolor) dikenal sebagai tanaman lokal yang kaya akan zat besi, mudah dibudidayakan di berbagai daerah, dan memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain meningkatkan kadar hemoglobin, menjaga kadar gula darah, memperkuat daya tahan tubuh, serta menjadi sumber protein nabati yang baik.

Selain edukasi dan demonstrasi, peserta juga menerima leaflet berisi resep serta panduan praktis agar bisa menerapkan pola makan sehat di rumah. Antusiasme masyarakat terlihat dari partisipasi aktif ibu-ibu dan remaja putri yang turut mencoba olahan makanan tersebut.

Magdarita menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi slogan Undana, yaitu “Unggul Berdampak.” Melalui pengabdian ini, Program Studi Farmasi berkomitmen untuk tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Rektor Undana, Kepala LP2M Undana, Kepala Desa Penfui Timur, Pj Posyandu, serta seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.

Dirinya berharap ke depan kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan dikembangkan melalui kerja sama yang lebih erat antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memberikan edukasi dan pengenalan tentang obat-obatan serta pemanfaatan bahan alami untuk kesehatan.

Sementara itu, Agnes, tenaga kesehatan dari Puskesmas Tarus, menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ini. Ia mengatakan bahwa melalui pendekatan praktik langsung seperti yang dilakukan tim Farmasi Undana, masyarakat menjadi lebih memahami pentingnya zat besi dan dapat mengolah bahan pangan lokal dengan cara yang menarik dan sehat. Agnes berharap agar kegiatan pengabdian seperti ini bisa terus dilakukan secara berkelanjutan sehingga kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang semakin meningkat.

Kegiatan pengabdian ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Farmasi FKKH Undana. Para dosen yang berpartisipasi antara lain apt. Yohana Febriani Putri Peu Patty, Jasvidianto Chriza Kotta, Nurul Insani; serta apt. Jofrin Rosliana Elodea. Sedangkan mahasiswa yang turut berperan aktif dalam kegiatan ini ialah Adela Yesika Pelita Hati, Angellin Yunia Mangi Lomi, Aloysius Geovani Diaz, dan Alfiyah Nur Azizah.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam membangun generasi yang lebih sehat dan cerdas. Melalui edukasi gizi, pemanfaatan bahan lokal, serta keterlibatan langsung mahasiswa dan dosen, Farmasi Undana menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti di ruang kuliah, tetapi hadir di tengah masyarakat untuk memberi dampak positif bagi masa depan anak-anak NTT.*

Alberto

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button