Daerah

Dari Keluhan Jadi Gerakan, Undana dan Kecamatan Kota Soe Bersatu Tangani Sampah Plastik

 

BeritaNasional.ID, SO’E – Sebuah keluhan sederhana dari seorang pemimpin daerah berubah menjadi gerakan nyata untuk menjaga lingkungan.

Cerita ini bermula ketika Camat Kota Soe, Grace A. Fallo, menyampaikan keresahannya kepada Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof. Maxs U. E. Sanam, mengenai masalah penanganan sampah di wilayahnya, terutama sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan.

Keluhan itu muncul saat Prof. Maxs bersama Ny. Hembang Murni Pancasilawati Sanam dan Ika Fitri Krisnasiwi, tengah melakukan monitoring kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Undana di Kota So’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada 18 Juli 2025.

Berangkat dari percakapan tersebut, Undana segera merespons dengan langkah konkret. Melalui kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), tim yang diketuai oleh Ika Fitri Krisnasiwi berinisiatif menjalin kerja sama dengan Bank Sampah Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undana dan masyarakat Kecamatan Kota Soe.

Kolaborasi itu kemudian diwujudkan dalam kegiatan bertajuk “Sosialisasi Penanganan dan Pengelolaan Limbah Sampah Plastik”, yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2025.

Acara tersebut berlangsung di Kota Soe dan dihadiri oleh seluruh lurah se-Kecamatan Kota Soe bersama masyarakat.

Dalam kegiatan itu, Ika Fitri Krisnasiwi tampil sebagai pembicara utama bersama tim dari Bank Sampah DWP Undana.

Mereka menyampaikan materi mengenai cara memilah sampah berdasarkan jenisnya, mulai dari plastik, duplek, hingga kertas, serta memberikan penjelasan mengenai bagaimana sampah seharusnya ditangani sebelum dijual atau didaur ulang.

Tak hanya itu, mereka juga memperkenalkan inovasi baru tentang pengolahan limbah plastik menjadi bahan yang bernilai guna seperti minyak dan mebeler.

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan. Para lurah dan masyarakat menyimak dengan penuh perhatian, bahkan memberikan berbagai tanggapan positif.

Mereka mengaku termotivasi untuk menindaklanjuti hasil sosialisasi dengan membentuk tim bank sampah di setiap kelurahan.

Beberapa di antaranya juga berencana mendirikan wadah pengelolaan sampah di tingkat kelurahan serta menggelar sosialisasi serupa kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Tak berhenti di situ, semangat belajar masyarakat pun mengalir deras. Banyak peserta yang menyatakan ketertarikan untuk melakukan studi banding ke Bank Sampah DWP Undana di Kupang, demi belajar langsung proses pengolahan limbah plastik menjadi minyak dan mebeler.

Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah mulai tumbuh dan bergerak ke arah yang lebih baik.

Camat Kota Soe, Grace A. Fallo, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pihak Undana atas kepeduliannya terhadap persoalan lingkungan di wilayahnya.

Ia menyatakan kesiapan pemerintah kecamatan untuk terus bekerja sama dengan Undana dalam berbagai program pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pengelolaan sampah plastik yang ramah lingkungan.

“Masalah sampah plastik sudah menjadi perhatian kami sejak lama. Kehadiran Undana dengan dukungan Bank Sampah DWP menjadi angin segar dan harapan baru bagi masyarakat Soe agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian, Ika Fitri Krisnasiwi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab akademik Undana dalam membantu masyarakat mengatasi persoalan sosial dan lingkungan.

Menurutnya, keberadaan Bank Sampah DWP Undana telah menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri dan produktif.

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa sampah bukan lagi sesuatu yang tidak berguna, melainkan sumber peluang yang bisa memberi nilai ekonomi jika dikelola dengan baik,” ungkap Ika kepada Bernas, Sabtu 11 Oktober 2025.

Program pengabdian ini juga melibatkan Prof. Maxs Sanam dan Tri Utami sebagai anggota tim.

Kolaborasi lintas pihak ini menunjukkan komitmen Undana untuk terus menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat, tidak hanya melalui pendidikan di ruang kelas, tetapi juga lewat aksi di lapangan.

Camat Grace A. Fallo secara resmi menyatakan kesediaan untuk menjalin kemitraan dengan Undana dalam pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat.

Ia menegaskan bahwa kerja sama ini dilakukan secara profesional tanpa adanya ikatan kekeluargaan maupun kepentingan usaha apa pun.

Dari sebuah keluhan sederhana, kini tumbuh sebuah gerakan besar yang melibatkan banyak pihak.

Melalui kerja sama ini, Undana kembali membuktikan komitmennya sebagai kampus yang berdampak, menghadirkan ilmu yang tidak hanya berhenti di ruang akademik, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan lingkungan.*

Alberto

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button