AsahanDaerah

Bupati Asahan Tinjau Pengolahan Sampah Menjadi Pakan Ternak Alternatif Di Kelurahan Sei Renggas

BeritaNasional.ID, Kisaran – Bupati Asahan H. Surya, B.Sc meninjau lokasi pengoperasian Tempat Penampungan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai solusi pakan alternatif untuk unggas dan ikan jenis air tawar dengan larva maggot yang berlokasi di jalan Pondok Indah Kelurahan Sei Renggas, Selasa (29/06/2021).

Dalam kesempatan itu Bupati H. Surya BSc sangat bangga dan mengapresiasi ide yang dikembangkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan bekerja sama dengan Kelompok Tani Integrasi PAM Asahan yang mengelola TPS 3R tersebut. Dikatakannya, inovasi yang baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Asahan ini harus didukung dan dikembangkan.

Saya sangat mengapresiasi inovasi baru ini dan berharap dapat dikolaborasikan dengan dinas terkait seperti Dinas Peternakan dan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan. Hendaknya Dinas Lingkungan Hidup dapat terus memfasilitasi program ini sehingga harapannya di tahun 2024 Kabupaten Asahan bisa mendapat Piala Adipura, pungkas Surya sembari menambahkan Pemerintah Kabupaten Asahan akan terus berupaya mendukung program ini dapat maju dan berkembang.

Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan Agus Jaka Putra Ginting SH, MM dalam laporannya menyampaikan bahwa maggot adalah merupakan jenis belatung (ulat, red) yang ukurannya lebih besar dan berasal dari lalat. Belatung ini hanya menkonsumsi sampah organik. Limbah organik yang bau akan dimakan oleh maggot.

Kemudian, kata Agus, maggot ini dijadikan sebagai pakan alternatif yang kaya akan unsur enzim dan berprotein tinggi. Dimana maggot yang bernutrisi tinggi ini nantinya dapat dijadikan pakan untuk ternak unggas seperti ayam kampung dan ternak ikan jenis air tawar yakni lele, nila, dan gurame.

Budidaya maggot dapat menjadi salah satu teknologi dan solusi untuk menangani limbah organik. Karena itu, program ini bisa menjadi sebuah inovasi dan solusi penanganan sampah yang menjadi momok selama ini, ujar Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan itu memaparkan.

Hal senada juga disampaikan Muhammad Hamdani Ketua Kelompok Tani Integrasi PAM Asahan yang mengelola TPS 3R tersebut. Menurut Hamdani program ini sudah lama viral di daerah Jawa dan belakangan ini baru masuk ke Sumatera Utara dan pertama kalinya di wilayah Kabupaten Asahan.

Dijelaskannya, untuk limbah organik yang digunakan adalah sisa sampah dari pasar diantaranya sayuran seperti kol, wortel, terong, serta buah-buahan yang busuk. Sampah dari restoran, serta kotoran ayam itu sendiri yang nantinya diurai oleh maggot atau larva.

Perhitungannya 1 ton sampah akan habis diurai oleh maggot sebanyak 500 kg selama satu malam. Dengan catatan sampah tersebut harus 2 kali lipat dari beban maggot tersebut. Kemudian sirkulasi udara di dalam TPS juga harus diperhatikan dan harus memadai. Sistem di dalamnya harus didesain secara terbuka, karena sinar matahari harus masuk kedalam untuk pertumbuhan pupa untuk menjadi lalat yang dapat bertelur dan menghasilkan maggot, paparnya.(krm)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button