ACEH

Akses ke Pulo Aceh Mulai Diputuskan, Camat: Kita Sudah Sepakat

Beritanasional.Id, Kota Jantho – Dalam rangka mencegah tersebarnya wabah Covid-19 ke pada warga dalam lingkup Kecamatan Pulo Aceh, Pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menutup jalur akses ke dua Pulau tersebut.

“Untuk pulau Nasi sudah dihentikan aktivitas pulang pergi warga dan untuk Pulau Breueh akan dilakukan mulai pekan depan,” kata Camat Pulo Aceh, Yusra, SH, kepada media ini di Kota Jantho, Rabu, 1 April 2020.

Pemutusan akses transportasi dari dan ke Pulau yang masih termasuk wilayah Administrastif Kabupaten Aceh Besar itu, dilakukan untuk memcegah masuk dan keluarnya masyarakat dari dalam dan luar daerah ke pulau tersebut. Mumpung hingga saat ini Kecamatan Pulau Aceh masih dalam kondisi bersih.

Sementara seluruh masyarakat pulo Aceh yang masih didaerat juga ikut dilarang mrelakukan perjalanan ke dua pulau tersebut, kecuali tim medis dan aparat keamanan bila dibutuhkan.

Menurut Camat Yusra, seluruh masyarakat dan pemerintah yang ada di sana sudah mempersiapkan stok makanan untuk sepekan dan diupayakan selama kondisi wabah Corona ini masih membahayakan masyarakat tidak diizinkan pulang ke daratan, untuk kebutuhan dapat diperoleh di sejumlah pedagang yang telah menyediakan berbagai kebutuhan disana. Demikian halnya dengan hasil alam yang diproduksi masyarakat, telah ada penampung yang dapat mengkafer seluruh hasil alam dan laut yang dihasilkan masyarakat setempat.

“Alhamdulillah seluruh aktivitas ekonomi masyarakat masih berlangsung baik, dan untuk penjualan hasil alam telah ada penampung di sana, mudah mudahan kondisi ini segara berlalu,” demikian ujar Yusran.

Hampir seluruh Gampong Blokade Jalur Akses

Amatan media ini, sejak dari menjelang akhir Maret lalu seluruh Gampong di Aceh melakukan blokade jalur akses ke Gampong masing – masing. Pemblokiran jalur akses itu juga disertai dengan penjagaan oleh warga baik siang maupun malam, seluruh pelintas di periksa, tidak cuma masyarakat dari luar daerah, tapi termasuk masyatakat setempat yang barung pulang dari luar kampung untuk waktu di atas 12 jam akan diperiksa.

Penjaga menanyakan salah usul bepergian pelintas, bila ternyata baru dari daerah pandemi terinveksi Covid-19 maka, pelintas tersebut akan diisolasi atau dikarantina di rumah yang dituju, atau pergi dari wilayah tersebut.

“Termasuk orang kampung disini, bila dia sempat masuk ke wilayah pandemi terinveksi Covid-19 maka dia harus melih dua pilihan karantina atau pergi dari kampung ini,” ujar meri salah seorang penjaga di jalan aksea masuk ke salah satu Kampung di Kecamatan Kota Jantho Aceh Besar.

Terpisah, informasi yang berhasil dihimpun media ini aksi blokade jalu aksea masuk itu juga berlaku di sejumlah kampung di Kabupaten kota lainnya di Aceh, misalnya di Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, seluruh Gampong sudah dalam kondisi diisolasi dari aktibitas bebas masyarakat.

Dengan berbagai cara isolasi dilakukan, minimal menggunakan pamplet dengan menerakan sejumlah informasi bagi pelintas dengan tujuan tidak memasuki wilayah tersebut tanpa ada laporan kepada penjaga.

“Kita berharap semua pelintas dapat mengerti dan jangan berkecil hati dengan larangan ini, karena ini kondisi yang kita hadapi perlu pengertian berdama,” ujar Salman, salah seorang pemuda di Gampong Bak Paoh, Kecamatan Jaya Aceh Jaya, kepada media ini, Rabu siang tadi.

Jam Malam Berlaku, Warga Rela

Memang seauatu hal yang berbeda dan baru akan menjadi sesuatu hal yang sulit kala diterapkan diawalmulanya, namun penerapan jam malam dalam rangka mencegah ancaman Covid-19 termasuk penerapan hal baru yang paling cepat diterima masyatakat, karena khawatir tertular virus Corona yang sedang mewabah.

Kebutusan Forum bersama pemerintah Aceh yang dikeluarkan pada 29 Maret lalu, ampun dan seluruh daerah sudah berjalan jam malam. Tidak ada lagi aktivitas masyarakat seperti biasanya di malam hari. Dan seluruh warung kopi dan caffe juga tampak ditutup saat tiba batas jam malam yang telah dihimbaukan.

Seluruh pusat kota di Aceh tampak sunyi dan sepi kecuali hanya lalu lalang satu dua kendaraan sesekali melintas. Aktivitas kendaraan juga terlihat sepi di akses jalan nasional. Medan Banda Aceh dan Antar kota dalam Provinsi Aceh.

Pun demikian untuk di pusat Kota Provinsi Aceh, masih tampak aktivitas aparat keamanan yang masih harus membubarkan aktivitas masyarakat yang nekat nongkrong hingga lewat jam malam yang sudah dibataskan. Namun belum ada laporan terjadinya hal hal kekerasan atau bentrol antara aparat keamanan dan masyarakat selama setelah dua malam berlangsung jam malam tersebut.

Sosialisasi terus dilakukan

Untuk memdukung aksi lockdown atau berdiam diri dirumah, pemerintah dengan menggunakan alat pengeras suara mengunjungi lingkungan masyarakat dan memberikan informasi terkait dengan mekanisme dalam hal menjalankan Lockdown tersebut, termasuk tidak menerima tamu untuk sementara waktu.

“Saudara saudara dalam rangka mencegah dan memutus matarantai penularan covid-19, maka kita hendaknya dapat kita patuhi semua anjuran pemerintah, dan tetap menjaga pola hidup sehat serta tidak menerima tamu dari mana saj untuk sementara waktu, bila ada tamu yang datang dari luar daerah segera laporkan kepada petugas,” demikian sekilas informasi yang disampaikan oleh komentator dari dalam mobil semi minibus yang digunakan saat itu. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button