Banjir Tlogosari Bondowoso Rugikan Petani Hingga Rp 18M Lebih

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Hujan yang mengguyur Bondowoso selama seminggu terahir ini menyisakan penderitaan mendalam. Karena, warga bukan hanya dirugikan secara ekonomi dan secara psikologis, tapi juga kesulitan akan kebutuhan air bersih.
Secara ekonomi, akibat rusaknya irigasi, ratusan hektar lahan pertanian di Kecamatan Tlogosari dan Pujer terancam tidak bisa mendapat aliran air. Dampak psikologi, karena banyak rumah warga yang rusak dihantam banjir dan terancam kesulitan air bersih karena pipa PDAM putus.
Drs. H. Syamsul Hadi, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bondowoso mengatakan, ketika banjir melanda Tlogosari saya langsung menuju lokasi. Pertama saya menuju UPTD Pengairan Tlogosari. Petugas membenarkan, debet air sangat besar.
“Dam pembagi air menuju hektaran sawah yang berposisi diatas, persisinya di Dusun Kojebeh RT9 Desa Pakisan Kecamatan Tlogosari roboh karena diterjang banjir. Dam pembagi sawah ini mengairi 734 ha sawah 7 Desa di dua kecamatan,” jelasnya.
Kerusakan dam pembagi ini, kata Sekretaris Fraksi PPP, yang harus ditangani lebih awal. Baik oleh Pemkab Bondowoso, Pemprov Jatim, maupun Pemerintah Pusat. Karena kerugian petani sangat besar.
Jika misalkan dalam 1 ha memproduksi 5 ton padi dan setiap ton berharga Rp 5 juta, maka 1 ha menghasilkan Rp 20 juta. Kalau dikalikan 734 ha berjumlah 3.670 ton, lalu dikalikan Rp 5 juta, hasilnya Rp 18.350.000.000,00.
“Itulah kerugian petani jika Dam Pembagi air ke saluran irigasi menuju lahan pertanian tidak segera diperbaiki. Dampak negative lain, ketahanan pangan akan terganggu,” kata Syamsul, sapaannya.
Ditambahkan, pipa PDAM seluruhnya putusnya akibat banjir bandang. Akibatnya masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, baik untuk kebutuhan memasak, mandi, mencuci, hingga kebutuhan untuk ambil wudu’.
Pada lazimnya, warga sekitar jika mandi bukan di kamar mandi, tapi di sungai. Lho, sekarang, sungai yang biasa digunakan untuk mandi penuh dengan lumpur dan bau. Dan masayarakat hawatir terjadi banjir susulan. (Syamsul Arifin/Bernas)