Daerah

BBKP Soetta Musnahkan Buah-buahan Asal Thailand

BeritaNasional.ID Jakarta – Sebanyak 900 kilogram buah-buahan asal Thailand dimusnahkan oleh Balai Besar Karantina (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kamis (2/8/2018). Buah-buahan tersebut dimusnahkan lantaran ditemukan larva lalat ganas hidup di dalamnya.

Bahkan, disebutkan, jenis larva yang terdapat di dalam buah tersebut belum ditemukan di wilayah Indonesia. Kepala BBKP Bandara Soetta, Imam Djajadi mengatakan, pemusnahan komoditas pertanian tersebut dilaksanakan untuk mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisasi pengganggu tumbuhan karantina.

“Ratusan kilogram buah tersebut masuk melalui Bandara Soetta dalam kondisi busuk akibat terinfeksi larva lalat buah hidup,” katanya.

Setelah diidentifikasi di laboratorium, sambungnya, ternyata merupakan spesies yang belum ada di Indonesia. Imam menjelaskan, hingga akhir Juli 2018 pihaknya mencatat sejumlah 630 kg rose apple atau jambu air (Syzygium samarangense var. samarangense) yang terinfeksi lalat buah Bactrocera correcta dan Bactrocera dorsalis complex masih berada dalam pengawasan petugas karantina.

“Tidak hanya itu, terdapat juga buah Leng Keng (Lansium parasiticum) sebanyak 180 kilogram asal Thailand yang terinfestasi kutu putih Pseudococcus baliteus,” ungkap Imam.

Dijelaskan, bila buah impor terinfeksi larva lalat buah ini tidak segera dimusnahkan, maka tidak hanya membahayakan tanaman jambu air tapi juga tanaman buah lainnya di Indonesia.

“Kami melakukan tindakan pemusnahan ini guna menjamin larva lalat buah dan juga kutu putih yang dapat membahayakan ini tidak masuk dan tersebar di negara kita,” imbuh Imam.

Pemusnahan ini dilakukan sesuai dengan UU Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, demi terjaganya sumber daya alam hayati Indonesia dari ancaman Hama dan Penyakit dari luar wilayah Republik Indonesia.

Selain jambu air dan Leng Keng, Karantina Soekarno Hatta juga memusnahkan sejumlah komoditas pertanian yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. “Komoditas pertanian yang dimusnahkan antara lain bibit krisan asal Jepang sebanyak 1000 stek.”

Selain itu, komoditas tumbuhan lainnya sebanyak 196,45 kg dan 7,544 batang, sisanya dalam bentuk kemasan sebanyak 452 kemasan. Sedangkan komoditas hewan yang juga dimusnahkan berupa bahan asal hewan sebanyak 30 koli atau setara dengan 401,69 kg, pakan kuda berupa rumput sejumlah 5 koli, kadaver reptil sebanyak 379 ekor, dan berbagai macam kadaver serangga. (dki1/bn.id)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button