BeritaNasional.ID, Sidrap – Mewabahnya Covid-19 di Bumi Nene Mallomo Sidrap, tidak hanya ikut mempengaruhi kualitas layanan pemerintah kepada masyarakatm namun juga mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
Terkait dampak Covid-19 yang ikut dirasakan dunia pendidikan sehingga untuk proses pelajar mengajar, terpaksa dilaksanakan dengan sistem daring (omline).
“Pembelajaran kepada siswa harus dilakukan secara Daring, guna untuk memutus mata rantai covid-19,” jelas Drs Muslimin, Kepala SMP Negeri 1 Pangkajene Sidrap kepada BeritaNasional.ID ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa 27 Oktober 2020
Dikatakan Muslinim, untuk pembelajaran online, pihaknya mengatur jadwal 2 mata pelajaran setiap hari, sebab terdapat 10 mata pelajaram sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar selama 5 hari kerja.
“Proses pembelajaran dimulai dari jam 07.30 untuk satu mata pelajaran selama Empat jam, dan setiap guru mapel itu yang dibagi guru tersebut berdasarkan jumlah kelas yang diajarkan,” jelas Muslimin yang dikenal akrab dengan Jurnalis ini.
Muslimin juga menuturkan, dalam pembelajaran , setiap kelas guru kadang bertemu dengan siswa kurang lebih 45 menit hingga 50 menit, dan ketika ada kendala yang dialami siswa, langsung di tanyakan kepada gurunya, bisa pada jam yang telah ditentukan kalau masih ada waktu, dan jika habis waktunya, bisa menggunakan waktu lain selama tidak mengganggu mata pelajaran lain.
Dalam pempelajaran online, kata Muslimin, metode yang digunakan, seperti Kelas Room, Zoom, WA, Vidio pembelajaran Webers dan penggunaan modul bagi siswa yang tidak menggunakan HP Android
Sedangkan untuk Guru, lanjut Muslimin menceritakan, Guru yang masuk ke Sekolah, melaksanakan PJJ diwajibkan Cuci Tangan, Pakai Masker, Test Suhu Badan oleh petugas yang ditugaskan oleh Sekolah, termasuk Jaga Jarak pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu kata Muslimin, selama dalam masa pandemi ini, guru atau Karyawan di Sekolah, juga para Tamu yang datang, Wajib menggunakan Masker, dan Cuci Tangan.  (Risal Bakri)
