DaerahJawa TimurRagamSitubondo

Cuaca Buruk, Nelayan Desa Jangkar Situbondo Pilih Tambatkan Perahu

BeritaNasional.id – SITUBONDO JAWA TIMUR – Sejumlah Nelayan di Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar mengeluh tidak bisa melaut. Sebab, selain cauca kurang baik dalam dua bulan terakhir hingga bulan depan, ikan yang akan ditangkap dilaut sangat sulit di dapat, Selasa (12/7/2022).

Keterangan yang disampaikan salah satu nelayan Desa Jangakar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Edy Karyanto mengatakan, nasib nelayan pada tiga bulan terakhir ini mengalami kesulitan untuk mendapatakan tangkapan ikan di laut. Kesulitan menangkap ikan terjadi dari bulan enam hingga bulan delapan yang akan datang. Bulan tersebut di kenal oleh nelayan merupakan bulan paceklik, khususnya bagi nelayan di Desa Jangkar.

“Dalam tiga bulan terakhir ini, para nelayan di Desa Jangkar sulit mendapatkan tangkapan ikan. Selain, cuaca kurang mendukung, para nelayan juga kesulitan mencari ikan salah satu faktornya angin timur datang. Pokoknya kalau sudah angin timur nelayan sudah resah karena ikan di laut sulit di dapat,” kata Edy.

Lebih lanjut, Edy menjelaskan bahwa, saat ini nelayan di Desa Jangkar lebih memilih menambatkan perahunya daripada melaut menghadap cuaca buruk dan tidak mendapat ikan. Untuk mencukupi kehidupan keluarganya, para nelayan hanya bisa mancing dipinggiran. “Biasanya, kita mencari ikan dengan alat jaring ke tengah laut, tapi untuk mencukupi kebutuhan keluarganya para nelayan memilih mancing ikan di pinggiran laut,” jelas Edy.

Menurut Edy, kalau keadaan cuaca tidak baik, maka nelayan tidak berani mencari ikan dengan membawa perahu ke tengah laut. Karena hasil yang di dapatkan tidak sebanding dengan resiko dan modal yang di keluarkan untuk membeli solar.

“Sekarang kalau mau menangkap ikan di tengah laut paling sedikit memerlukan solar 15 liter. Lalu, hasil tangkapan ikan tidak cukup untuk membeli solar. Oleh karena itu, daripada melaut merugi dan penuh resiko, saat ini nelayan Desa Jangkar memilih menambatkan perahunya,” pungkas Edy.

Publisher         : Heru Hartanto

Pewarta           : As’ad zuhaidi anwar

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button