Hukum & Kriminal
Dalih Pelajar Nekat Jadi Bandar Narkoba Di Garut, Penyebabnya Adalah Faktor Ekonomi
Garut, Beritanasional.ID – Seorang pelajar asal Garut ditangkap polisi lantaran nekat menjadi bandar ganja sintetis. Remaja berusia 16 tahun itu sudah melakoni bisnis haramnya 2 tahun belakangan.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pelajar itu mulai berprofesi sebagai bandar tembakau sintetis sejak dia menjadi pecandu barang tersebut.
“Awalnya coba-coba beli buat digunakan sendiri,” ujar Wirdhanto.
Lantaran harga barang yang dianggap mahal, kata Wirdhanto, dia kemudian memutuskan untuk membeli dengan jumlah yang banyak.
Dia kemudian mengecer tembakau sintetis untuk dijual. Barang ditawarkan melalui akun Instagram pribadinya.
“Pengakuannya, tersangka ini dapat keuntungan dua. Pertama bisa pakai barang sisa dari jualan, kemudian bisa dapat keuntungan dari menjual,” jelasnya.
Berdasarkan pengakuan, pelajar itu membeli tembakau sintetis dari seseorang sebanyak 25 gram dengan harga Rp 2,3 juta. Ia kemudian mengecernya ke dalam ukuran paket yang lebih kecil.
“Keuntungannya Rp 1,2 juta,” ungkap Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Dia sendiri ditangkap di wilayah perkotaan Garut beberapa waktu lalu. Selain pelajar itu, polisi juga mengamankan 3 orang lain yang merupakan bagian dari komplotannya yakni F, R dan RF, ( Diky ). 
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pelajar itu mulai berprofesi sebagai bandar tembakau sintetis sejak dia menjadi pecandu barang tersebut.
“Awalnya coba-coba beli buat digunakan sendiri,” ujar Wirdhanto.
Lantaran harga barang yang dianggap mahal, kata Wirdhanto, dia kemudian memutuskan untuk membeli dengan jumlah yang banyak.
Dia kemudian mengecer tembakau sintetis untuk dijual. Barang ditawarkan melalui akun Instagram pribadinya.
“Pengakuannya, tersangka ini dapat keuntungan dua. Pertama bisa pakai barang sisa dari jualan, kemudian bisa dapat keuntungan dari menjual,” jelasnya.
Berdasarkan pengakuan, pelajar itu membeli tembakau sintetis dari seseorang sebanyak 25 gram dengan harga Rp 2,3 juta. Ia kemudian mengecernya ke dalam ukuran paket yang lebih kecil.
“Keuntungannya Rp 1,2 juta,” ungkap Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Dia sendiri ditangkap di wilayah perkotaan Garut beberapa waktu lalu. Selain pelajar itu, polisi juga mengamankan 3 orang lain yang merupakan bagian dari komplotannya yakni F, R dan RF, ( Diky ).
