DaerahRagamSumateraSUMUT

Di Batang Serangan-Langkat, Hewan Ternak Masyarakat di Mangsa Harimau

BeritaNasional.ID, Langkat – Konflik satwa liar berupa Harimau Sumatra HS) dengan hewan ternak masyarakat, yakni hewan lembu, terjadi lagi di wilayah Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumut. Sedikitnya ada 4 kali hewan lembu dimangsa Harimau Sumatra di Kecamatan tersebut. Terahir, Harimau Sumatra memangsa hewan ternak masyarakat terjadi di Dusun Sumber Waras, Desa Sei Serdang, Batang Serangan, Langkat.

“Menindaklanjuti laporan adanya ternak yang dimangsa Harimau Sumatra di Dusun Sumber Waras, Tim gabungan meliputi dari pihak BBKSDA Sumut, BB TNGL Sumut, organisasi konservasi satwa liar WCS dan SRP serta Kadus, telah melakukan upaya penangan, diantaranya mengamankan lokasi, dilakukan penghalauan dengan menggunakan ledakan petasan dan jeduman pada Kamis (7/4/2022) kemarin,” sebut Herbert Aritonang, selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah ll Stabat, Langkat-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Minggu (10/4/2022).

Dikatakanya, dari kondisi bangkai ternak, diperkirakan telah dimangsa pada Selasa (5/4/2022). Pemilik ternak atas nama Sadan Bangun, dan Ia baru mengetahui pada hari Rabu nya, dan selanjutnya melaporkan kepada mitra SRP (Sumatran Ranger Project) yang ada di Sumber Waras.

Hari Kamis itu, dilakukan penanganan oleh Tim gabungan. Bangkai hewan lembu ditemukan di lokasi di kebun milik almahur Herman.

Setelah dilakukan penghaluan, tim melakukan penjagaan di Dusun Sumber Waras, dan akan melakukan patroli keesokan harinya.

Pada patroli hari Jumat (8/4/2022), posisi bangkai bergeser dan diperkirakan dimakan oleh satwa liar. Kemudian dilalukan penghalauan dengan menggunakan ledakan dan dentuman.

Kemudian sisa bangkai dibakar, dengan tujuan agar HS tidak kembali ke lokasi. Berdasarkan beberapa kali penanganan konflik HS, pembakaran sisa mangsa efektif untuk mengusir HS untuk menjauh dari lokasi kejadian.

Dari peristiwa itu, tim melakukan sosialisai kepada masyarakat, dan menyerahkan beberapa alat mitigasi berupa mercon dan petasan untuk memghalau HS.

“Saat ini petugas dalam posisi standby di Stabat untuk memonitor kejadian konflik satwa HS di seputar Langkat, dikarenakan secara bersamaan, pada Jumat kemarin, juga telah diterima laporan adanya potensi konflik HS di Desa Batujongjong dan lokasi kebun Puskopad. Ada temuan baru HS. Terdapat jejak baru dan perjumpaan HS dengan masyarakat, sebut, Herbert.

Kepala Desa Sei Serdang Perganita mengatakan, kemunculan harimau diketahui warga terjadi di Dusun Puskopad dan PT. Prima. Untuk memgetahui persis kejadian tersebut, pihaknya nanti akan berkoordinasi ke kadusnya, dan nanti diberitahukan lagi, katanya. (Reza)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button