ACEH

Diduga Akibat Buruk Perencanaan, Sejumlah Irigasi di Aceh Jaya Terancam Harus Dibangun Ulang

Beritanasional.Id, Calang – Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya, Hj Fitri Maya Lisa, S.Sos memastikan seluruh infrastruktur irigasi yang dibangun dalam beberapa tahun terakhir di Kabupaten Aceh Jaya umumnya tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan harus dibangun ulang. Sebab infrastruktur itu tidak berfungsi secara baik sebagaimana yang diharapkan masyarakat bahkan sebahagiannya juga mengalami rusak berat.

“Umunya infrastruktur irigasi di Aceh Jaya tidak dapat difungsikan secara optimal, maka semuanya harus dibangun ulang,” Kata Fitri Maya Lisa kepada media ini di Calang, Senin 22 Juni 2020.

Istri mantan Bupati Aceh Jaya dua periode yaitu, Ir Azhar Abdurrahman ini menuding penyebab hancurnya dan tidak dapat digunakan sejumlah fasilitas irigasi itu, akibat dikerjakan dengan cara dadakan terutama dalam perencanaannya yang tidak matang oleh pihak terkait. Sehingga bangunan yang umumnya didanai oleh sumber anggaran Otsus setiap tahun itu mengalami berbagai masalah dan akhirnya tidak dapat difungsikan secara optimal.

“Kalau saya nilai mereka (Pemkab Aceh Jaya) terlalu rakus, sehingga mengikabatkan kinerja yang tidak mewujudkan manfaat optimal bagi rakyat,”timpalnya lagi.

Menurut Fitri Maya yang saat itu didampingi oleh Wakilnya Syamsuddin Yahya, SE dan Sekretaris Fraksinya Usman ID persoalan utama yang menjadi penyebab dalam sejumlah pembangunan infrastruktur di Aceh Jaya selama ini dapat dipastikan akibat buruknya perencanaan pembangunan yang sudah dilakukan, baik disoal kualitas bangunan maupun ancaman alam terhadap bangunan tersebut.

“Kita kedepan akan merubah sistem kerjanya terutama soal perencanaan dan penempatan pembangunan secara profesional, supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi,” kata Fitri Maya yang dipaparkan oleh Syamsuddin Yahya saat itu.

Ungkapan senada juga diakui oleh mantan Wakil Ketua DPRK periode sebelumnya, T. Hasyim Puteh, yang dikonfirmasi secara terpisah saat itu, kata Hasyim apa yang terjadi saat ini tidak terlepas dari faktor perencanaan sehingga proyek yang dibangun banyak yang tidak berkualitas atau nyaris mubazir. Pun demikian hal itu tidak dapat disalahkan satu pihak (Pemkab Aceh Jaya) sebab, terkadang apa yang telah disiapkan oleh Pemerintah Aceh Jaya saat itu tidak terakumodir oleh anggaran yang ada.

“Kadang kala sempat serba salah baik diposisi tolak tarik pembangunan yang ada maupun realisasi kegiatan yang telah direncanakan, bahkan terkadang yang belum direncanakan itu yang terbangun, sementara yang sudah direncanakan dengan matang justeru gagal dibangun karena tidak tersedia anggaran,” kata Hasyim Puteh.

Salah satu proyek yang mengalami hal tersebut adalah Irigasi aliran air untuk persawahan Gampong Sabet dan Pante Cermin, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, dimana proyek pembangunan Pintu air dan bendungan irigasi yang berlokasi di sungai Krueng Kaleung itu dibangun pada tahun 2018-2019. Tapi belum sempat digunakan justeru bendungan irigasi tersebut hancur dihamtam banjir tahunan pada akhir tahun 2019 lalu.

Akibatnya, para petani di dua kampung tersebut saat hendak bercocok tanam setiap kalinya harus terlebih dahulu melakukan bendungan manual supaya air dapat dialiri ke jaringan irigasi yang ada.

Tidak cuma itu, saat ini buton badan hulu irigasi yang dibangun sekalian dengan bendungan tersebut juga sudah mulai hancur disalah satu bagian karena buton pencegah banjir itu dibangun tanpa digunakan tulang besi, tapi hanya dibangun berbahan batu kali layaknya pondasi bangunan rumah selanjutnya ditutupi dengan plaster.

Diposisi pintu air, pintu air yang ikut dibangun bersamaan saat itu, kini tidak berfungsi lagi untuk ditutup dan dibuka. Kondisi tersebut hingga saat ini tidak ada perbaikan, dapat dipastikan bila sewaktu waktu banjir melanda tidak tertutup kemungkinan akan mengancam pemukiman warga, karena pintu air tidak bergungsi lagi.

Dikutip dari sejumlah sumber lain, infrasturktur yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat di Aceh Jaya saat ini bukan cuma bangunan irigasi buton, melainkan pembangunan irigasi jenis pompanisasi juga banyak yang tidak dapat difungsikan, sepeti halnya pompanisasi yang dibangun di Gampong Paya Seumantok, Kecamata Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya.

Berdasarkan informasi yang dikutip media ini dari salah satu sumber, sedikitnya Rp 5 milyar anggaran pada tahun 2018 dihabiskan untuk untuk membangun irigasi metode pompanisasi itu, tapi hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan oleh petani setempat. (Alan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button