Dikunjungi Presiden Prabowo, Bupati Armia Paparkan Dampak Bencana serta Ajukan Kebutuhan Strategis Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Beritanasional.id | ACEH TAMIANG – Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (Purn.) Armia Pahmi, menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto dan rombongan menteri di posko pengungsian korban bencana banjir bandang di Desa Sukajadi, Karang Baru, pada Jumat (12/12/2025).
Kunjungan Presiden ini menjadi momentum strategis bagi Bupati Armia untuk memaparkan situasi darurat, dampak masif bencana, serta mengajukan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah.
Dalam laporannya, Bupati Armia menjelaskan musibah yang melanda Aceh Tamiang diklasifikasikan sebagai bencana hidrometeorologi yang memicu hujan badai, tanah longsor hingga banjir bandang yang merusak infrastruktur secara meluas.
Dalam laporannya, Bupati Armia merinci dampak kerusakan yang dialami, termasuk hilangnya satu kampung serta hancurnya sejumlah rumah di dataran rendah seperti Kampung Sukajadi, terputusnya akses jalan utama, dan lumpuhnya fasilitas publik. Ia juga memaparkan langkah-langkah tanggap darurat yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
Beberapa langkah strategis yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan lain di antaranya, penanganan ribuan warga terdampak di posko-posko pengungsian, pendirian posko kesehatan darurat dan operasional dapur umum, serta upaya pembersihan dan pembukaan kembali akses jalan yang sempat terisolasi.
Selain langkah tanggap darurat, Bupati juga menyampaikan kebutuhan strategis daerah untuk fase pemulihan. Kebutuhan ini mencakup percepatan rehabilitasi infrastruktur dasar yang rusak serta perencanaan rekonstruksi permukiman warga.
Dijelaskan, kebutuhan tersebut sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Prabowo di lokasi, yang menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang dan pencegahan.
“Kita tidak boleh tebang pohon sembarangan. Saya minta pemerintah daerah semua lebih waspada, lebih awasi,” pesan Presiden, mengarahkan Pemda untuk memasukkan aspek pelestarian alam dan pengawasan lingkungan yang ketat ke dalam rencana strategis pasca bencana.



