BanyuwangiDaerahJawa Timur

Dirpenais Dirjen Bimas Islam DR. Syamsul Bahri : Penyuluh Harus Moderat Dalam Berdakwah

BeritaNasional.ID, BANYUWANGI – Direktur Penerangan Agama Islam (Dirpenais) Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, DR. Syamsul Bahri, hadir di Madrasah Aliyah Negeri 1 Banyuwangi (Mansawangi). Kedatangan Syamsul Bahri tersebut dalam rangka menyampaikan materi Moderasi Beragama kepada para Penyuluh Agama Islam, Kepala KUA seluruh kecamatan di Banyuwangi dan perwakilan organisasi keagamaan Islam dilingkungan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi.

Pada kesempatan itu, Syamsul Bahri berharap akan semakin banyak berdiri kampung moderasi, termasuk di Banyuwangi yang masyarakatnya sangat beragam. Bahkan dia menegaskan kepada para penyuluh untuk moderat dalam berdakwah.

“Moderat adalah sikap menghormati dan tidak memaksakan kehendak serta tidak lemah dalam berakidah,” urainya.

Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur itu menyampaikan, sudah menjadi sunatullah bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, dan perbedaan tersebut merupakan fitrah yang harus dijaga. Terutama perbedaan dalam hal keyakinan.

“Manusia tidak ada yang sempurna, karenanya hindari sikap ujub terhadap diri sendiri,” ungkapnya.

Lebih lanjut Syamsul Bahri mengatakan, bahwa sangat penting mengedepankan rasa syukur atas rizki yang diterima. “Berapapun rizki yang  diterima penyuluh, harus disyukuri dan diterima dengan baik,” katanya lagi.

Lanjut Syamsul Bahri, dalam perkembangan era digital, penyuluh diharapkan dapat mengikuti perkembangan digital pula. “Ciptakan ide-ide baru dengan menggunakan sarana digital dalam menyampaikan materi penyuluhan,” pungkasnya.

Para peserta dari ubsur penyuluh dan KUA se Banyuwangi
Para peserta dari unsur penyuluh dan KUA se Banyuwangi

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, DR. H. Moh. Amak Burhanudin, dalam sambutannya menyatakan, bahwa Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi siap menjadi rumah moderasi. Selain itu juga dia tegaskan, bahwa Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi siap dengan berbagai inovasi untuk layanan lebih baik. Dan berharap para penyuluh membukukan materi penyuluhan menjadi sebuah buku, termasuk materi khutbah.

“Pada Hari Amal Bakti (HAB) yang akan datang kita launching 77 buku karya Kemenag Kabupaten Banyuwangi,” bebernya.

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam H. Mastur, selaku ketua panitia pelaksana kegiatan menutup kegiatan tersebut sebelum post test dilaksanakan. Mastur juga berharap para penyuluh agama Islam diharapkan benar-benar menjadi agen moderasi beragama, menjadikan KUA kecamatan sebagai rumah moderasi beragama. Dan para penyuluh dapat memberikan penyuluhan tentang moderasi beragama.

“Penyuluh agama islam merupakan garda terdepan untuk menyampaikan kebijakan pemerintah melalui bahasa Agama,” ujarnya.

Penutupan kegiatan tersebut dilaksanakan setelah materi yang disampaikan DR. M. Musfiqon, Widya Iswara pada Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya dan menyampaikan secara gamblang tentang moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat. “Moderasi beragama bukanlah moderasi agama,” ungkapnya.

Musfiqon juga menyampaikan, bahwa pemerintah melalui kementerian agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Nomor 93 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Moderasi Beragama bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama. Penguatan moderasi beragama juga merupakan salah satu kebijakan dan program prioritas kementerian agama.

Penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan tersebut diikuti oleh 200 penyuluh agama non PNS dan 11 perwakilan organisasi keagamaan dari unsur Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan majelis taklim.

Selain kegiatan di aula MAN 1 Banyuwangi, kegiatan serupa juga dilaksanakan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dengan peserta para kepala dan Kepala Tata Usaha Madrasah Negeri, Pengawas Madrasah, Pengawas Pendidikan Agama Islam, Hindu, Kristen, Katholik dan Budha, para penyuluh agama Budha, Kristen, Hindu dan Katholik serta pejabat struktural dilingkungan kantor Kemenag Banyuwangi. (red)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button