DaerahSulawesi

Ditudingan Menggunakan Tanah Merah Pengasapalan Simpang 3 Lianabanggai, Begini Penjelasan CV ISK

BERITANASIONAL.ID, BUTON TENGAH – Dikabarkan menggunakan tanah merah saat finishing guna pengaspalan jalan simpang tiga (SPT) Mawasangka-Lianabanggai, CV Indo Strong Kontruksi (ISK) langsung di klarifikasi.

Hal ini disampaikan langsung oleh Musni ST, selaku pelaksana kuantiti CV ISK saat ditemui dilokasi pekerjaan.

Menurutnya, base yang digunakan oleh CV ISK saat ini sudah sesuai dengan hasil lab dimana masuk dalam klasifikasi kelas B.

“Yang dipake base kelas B dengan CBR 60 persen,” ucap Musni, Kamis (02/12/2021).

Sementara untuk warna merah yang timbul seolah menggunakan tanah merah, lanjutnya, hal itu bukan merupakan komoditas tanahnya.

“Inikan merupakan tanah kapur campuran dari base untuk material 1:2 dan 2:3,” katanya.

Jika merujuk dari uji lab yang dilakukan di UPTD Provinsi, syarat yang bisa dipakai untuk finishing perkerasan (landasan persiapan pengaspalan) adalah dengan kualifikasi 50:50 (material split dan urpil).

Untuk itu, pihaknya akan melakukan penyesuaian lapangan sebagaimana yang disyaratakan uji lab guna melihat tingkat maksimal campuran.

Olehnya itu, Musni menyayangkan ada aduan seolah pihaknya menggunakan material tanpa adanya uji lab.

“Yang diduga dalam pemberitaan itu kan belum ada data. Sementara kita dijalan ini kan, mau itu jalan mau itu bangunan itu harus menggunakan laboratorium. Artinya material manapun yang kami gunakan ada hasil labnya sesuai JMD (Job Mix Design),” ungkapnya.

“Material yang kami pake saat ini tidak ada rekayasa. Untuk CBR nya kalau untuk bsb adalah 60,” jelasnya.

Jadi, masih kata Musni, apa yang mau disoal terkait material yang digunakan?. Sebab pihaknya secara tidak langsung telah menguntungkan negara.

Berdasarkan hasil analisa sebenarnya perbandingannya material yang diharuskan ada pada angka 36 persen (batu pecah) dan 62 persennya (material urpil).

“Tapi yang kami gunakan hari ini adalah 50:50. Malah kita mencampur itu 12:13. Jadi sebenarnya kita menguntungkan pemerintah dari keseluruhan material yang ada,” katanya lagi.

Kemudian Musni sedikit mengulik warna material yang berwarna agak kemerahan sebagaimana yang diberitakan sebelumnya.

Ia mengatakan kalau material (batu kapur) di Buton Tengah (Buteng) tidak terlepas dari warna merah akibat humus tanah.

Ditempat yang sama kepala Dinas PU Buteng, Aminuddin bersama PPTK, tim tekhnis dan konsultan menuturkan bahwa spesifikasi material yang digunakan oleh CV ISK sudah sesuai dengan harapan.

“Dalam hal ini semua sudah melalui uji lab,” singkatnya.

Diujung kalimat, Aminuddin, berharap apabila masyarakat menemukan pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi lapangan agar segera melaporkan ke pihak tekhnis (PU).

“Kita juga senang jika ada masyarakat yang pro aktif agar kita bisa kawal bersama,” tandasnya (Win).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button