Nasional

Dua Pimpinan KKB Papua Tewas Ditembak Pasukan Elit TNI

Barang bukti milik Komandan TPNPB, diamankan. Setelah Lesman Waker, tewas tertembak Oleh pasukan TNI-Polri, di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Foto- Istimewa.

 

Papua, BeritaNasiona.ID– Dua Orang Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), masing- masing bernama Lesmin Walker (Komandan Pasukan Tantara Pembebasan Nasional Papua Barat)- TPNPB, dan Lekagak Telenggen, Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM), Rabu kemarin (12/5), sekitar pukul 07.30 WIT tewas di tempat persembunyiannya, Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Setelah baku tembak dengan TNI dan Polri.

Tim dari Satuan elit Kopasus, Kostrad, dan Yonif 500/R Cakra (TNI), dengan personel Polres Puncak, Iptu Budi Basrah beserta 11 anggotanya, melakukan penyisiran di wilayah Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Atas perintah Presiden Jokowi, guna membersihkan  Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selalu membuat Onar, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat di Provinsi Papua.

Kelompok KKB

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Foto – ist

Sejak 8 April 2021, telah melakukan pembunuhan guru Sekolah, mebakaran rumah sekolah, 11 April 2021, membakar helikopter milik TNI yang terparkir di Bandara Aminggaru Ilaga, 14- 15 April 2021 menembak mati tukang ojek di Eromaga, Distrik Omikia, dan seorang remaja, Ali Mom (16 tahun), di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, termasuk sejumlah anggota TNI dan Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, tewas ditembak oleh KKB ini.

Menurut Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom mengaku, ” Pasukan TNI – Polri tidak punya dasar hukum secara adat di Papua, untuk melawan tuan tanah, yaitu pasukan TPNPB, Karena kami ada di sini, sebagai pemilik negeri. Untuk itu, kami warning Presiden Jokowi, agar tidak korbankan prajuritnya sendiri,” kata Sebby.

Selain itu, Sebby juga mengatakan. Bahwa pihaknya (TPNPB), bertanggung jawab atas semua aksi yang terjadi di Papua, termasuk tewasnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua,  pada hari Minggu (25/4/2021), sekitar pukul 15.30 WIT, di Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. “ kini, kami personel TPNPB dalam posisi siaga satu, dan  siap kontak senjata secara terbuka dengan aparat TNI dan Polri,” kata Sebby dalam siaran pers, Senin (26/4).

Pada hari Rabu pagi, 12 Mei 2021, Sekitar pukul 07.25 WIT, Tim dari Satuan elit Kopasus, Kostrad, dan Yonif 500, bersama Personil Polres Puncak, Iptu Budi Basrah beserta 11 anggotanya, melakukan penyisiran di wilayah Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Namun dihadang kelompok KKB, sehingga terjadi kontak tembak dengan Tim TNI dan Polri. Akhirnya Lesmin Waker, Komandan Pasukan Tantara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) tewas, tertembak oleh Tim TNI dan Polri.

Dari rumah tempat persembunyian Lesmin Waker, pasukan TNI-Polri menemukan Barang bukti berupa, 1 helm militer, dokumen, dan berbagai senjata tajam, panah, HP. Kemudian, dari dokumen itu, Tim Satuan elit Kopasus, Kostrad, dan Yonif 500/R Cakra (TNI), bersama personel Polres Puncak, melakukan pengejaran Ke tempat persembunyian Lekagak Telenggen, Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM), di Kampung Tagalowa.

Dalam penyergapan itu, Tim TNI dan Polri sempat mendapat perlawanan dari KKB tersebut. Hingga terjadi kontak senjata, baku tembak. Antara Tim TNI, Polri dengan kelompok KKB. Setelah Lekagak Telenggen, Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) diketahui tewas tertembak oleh Tim TNI, para anggota KKB lainnya berhamburan melarikan diri.

Ketua Satuan Tugas (satgas) Hubungan masyarakat (Humas), Ops Nemangkawi, Kombespol Iqbal AlQudussy, dalam keterangan tertulisnya, Kamis kemarin (13/5/2021) menjelaskan. Dari tempat persembunyian Lekagak Telenggen di temukan Barang bukti berupa 3 bendera bintang kejora, 1 buku cetak menuju Papua baru, karangan Dr Benny Giay, 4 Kapak, 3 linggis, 4 parang,1 palu, 46 anak panah dan 1 busur.

Pengejaran akan terus dilakukan oleh personel TNI, Polri. Untuk membersihkan gerakan KKB di Papua, atas Permintaan Presiden Jokowi yang memerintahkan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. ” Saya telah memerintahkan kepada panglima TNI, bersama Polri, untuk mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB. Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk KKB di Tanah Papua, atau di seluruh pelosok Tanah Air,” ujar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta. Minggu malam (25/4).

Ketua Jaringan Damai Papua (JDP), melalui Juru bicaranya. Yan Cristian Warinussy, semula meminta Presiden Jokowi, untuk segera memanggil panglima TNI dan kapolri, guna melakukan evaluasi atas operasi keamanan di tanah Papua, khususnya di wilayah Pegunungan Tengah, termasuk Kabupaten Puncak dan Kabupaten Intan Jaya serta Kabupaten Nduga.

“Kami senantiasa mendorong dan memberi saran humanis bagi negara yang diwakili TNI dan Polri serta TPNPB yang sering kali dijuluki KKB untuk lebih mengedepankan cara-cara damai, melalui dialog untuk menjembatani perbedaan pandangan dan pemahaman yang berbuntut konflik bersenjata yang selama lebih dari 50 tahun, telah melahirkan banyak korban jiwa dan harta benda,” ujar Warinussy.

Sementara itu. Tokoh agama Kristiani Gereja Bethesda Beoga, Pendeta Simon Tinal juga menyatakan, aksi pembunuhan dan penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata, bertentangan dengan ajaran Injil. Pendeta Simon Tinal juga mengakui, bahwa dirinya pernah bertemu anggota KKB dan apabila melihat dari dialek bahasannya, diduga bukan berasal dari Beoga, karena menggunakan bahasa yang berbeda. (Djohan Chaniago).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button