Farmasi Undana Terjun ke Masyarakat, Tingkatkan Efektivitas Terapi Penyakit Kronis di Loahalu

BeritaNasional.ID, ROTE NDAO – Kesehatan menjadi pondasi utama dalam membangun kehidupan yang sejahtera. Berangkat dari semangat itulah, Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertema “Peningkatan Efektivitas Terapi Penyakit Kronis melalui Edukasi Pasien dan Monitoring Farmasi Klinik” di Kecamatan Loahalu, Kabupaten Rote Ndao.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk tanggung jawab akademik Undana untuk menghadirkan solusi nyata atas berbagai persoalan kesehatan masyarakat, terutama terkait penyakit kronis seperti hipertensi, yang menjadi salah satu masalah kesehatan paling banyak dialami masyarakat Indonesia.
Ketua Tim Pengabdian, Magdarita Riwu, menjelaskan bahwa hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah penyakit progresif yang sering kali berlangsung lama tanpa gejala, namun berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal.
“Sering kali masyarakat salah paham, mengira obat yang dikonsumsi jangka panjang menyebabkan komplikasi. Padahal, komplikasi muncul karena tekanan darah yang tidak terkontrol,” jelas Magdarita kepada Bernas, Sabtu 11 Oktober 2025.
Ia menambahkan, edukasi pasien menjadi langkah penting untuk meningkatkan efektivitas terapi.
Dengan pengetahuan yang tepat, pasien dapat memahami manfaat terapi, cara penggunaan obat yang benar, serta gaya hidup yang mendukung pengelolaan penyakit kronis.
Menurut hasil analisis Riskesdas 2013 oleh Sihombing (2017), dari 5.253 responden yang diteliti, sebanyak 51,8% mengalami hipertensi, dan sebagian di antaranya juga berisiko menderita diabetes.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya intervensi edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kronis.
Dalam pelaksanaan kegiatan, tim dari Prodi Farmasi FKKH Undana menggandeng Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dan Pemerintah Kecamatan Loahalu.
Sinergi ini menjadi bentuk nyata implementasi hasil penelitian kampus dalam kehidupan masyarakat.
Melalui penyuluhan edukatif, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pembagian leaflet edukatif tentang hipertensi dan panduan terapi, kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat dengan pemahaman dan alat bantu praktis agar dapat merawat diri di rumah secara mandiri.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa menjaga kesehatan tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga pada kedisiplinan, pola hidup, dan kesadaran akan pentingnya kontrol tekanan darah secara rutin,” tambah Magdarita.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusias. Warga Kecamatan Loahalu terlihat aktif bertanya dan berdiskusi dengan para dosen.
Banyak di antara mereka mengaku baru mengetahui bahwa komplikasi penyakit kronis bukan akibat obat yang dikonsumsi, tetapi karena pengelolaan tekanan darah yang kurang baik.
Camat Loahalu, Jemi Oktovianus Adu, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Tim Pengabdian Masyarakat Undana atas kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Kesehatan masyarakat adalah aspek paling utama dalam kehidupan. Ketika masyarakat sehat, maka semua impian dan harapan dapat tercapai,” ujar Jemi.
Ia menilai, kegiatan ini sangat selaras dengan Agenda Ketiga “Mbule Telu” dari Sembilan Agenda Perubahan Menuju Rote Ndao Maju yang dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao, yaitu ‘Rote Ndao Sehat’.
“Sebagai alumni Undana, saya bangga melihat almamater saya terlibat aktif dalam membangun kesehatan masyarakat. Atas nama Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan masyarakat Loahalu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dosen Farmasi FKKH Undana. Tuhan kiranya membalas kebaikan bapak dan ibu semua,” ucapnya.
Kegiatan pengabdian ini juga menjadi wujud nyata dari slogan Undana, “Unggul Berdampak”, yang menegaskan komitmen universitas untuk hadir dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Melalui kegiatan ini, Undana menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak berhenti di ruang kelas, tetapi harus menyentuh kehidupan masyarakat.
Menutup kegiatan, Magdarita Riwu menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan diperluas.
“Kami ingin terus bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam memberikan edukasi terkait obat-obatan dan terapi penyakit kronis. Harapan kami, masyarakat semakin sadar, semakin sehat, dan dapat menjadi pelopor keluarga sehat di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain: Matias Nataniel Kolobani, Cahyani Purnasari, Efrisca Damanik, Jasvidianto Chriza Kotta, dan Yohana Febriani Putri Peu Patty.*
Alberto