JAKARTA, BeritaNasional.id – Pada momen bersejarah Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2024, Front Pergerakan Nasional (FPN) menggelar aksi besar-besaran di depan gedung KPK. Dengan semangat yang membara, FPN menuntut segera ditangkapnya Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP, yang dituding terlibat dalam korupsi besar-besaran melalui proyek fiktif di PT Telkom, yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
“Ini aksi keenam kami, namun KPK belum juga bertindak. Apakah KPK layak disebut pemberantas korupsi jika seorang penghianat bangsa seperti Sakti masih bebas berkeliaran dan menjabat,” ungkap Dos Santos pimpinan nasional FPN, dalam orasinya yang disambut gemuruh ribuan massa.
Sakti Wahyu Trenggono, menurut FPN, telah mencoreng nama bangsa sejak 2012 melalui skandal proyek fiktif di tubuh PT Telkom. Tak hanya itu, di penghujung jabatannya, Sakti diduga menjual kedaulatan bangsa melalui kebijakan kontroversial penjualan pasir laut yang seharusnya dilindungi sebagai aset nasional.
“Pasir laut bukan sekadar komoditas, itu adalah tanah dan air bangsa ini. Menjualnya adalah menjual kedaulatan negara Sakti Wahyu Trenggono tidak hanya merampok uang negara, tapi juga harga diri kita sebagai bangsa,” seru Dos Santos dengan lantang.
Dalam aksi ini, FPN secara tegas mengeluarkan empat tuntutan:
1. Presiden Jokowi harus segera memecat Sakti Wahyu Trenggono, yang dinilai telah merusak citra pemerintah dengan kebijakan kontroversial penjualan kedaulatan negara.
2. Presiden terpilih Prabowo Subianto diimbau tidak mengangkat Sakti Wahyu Trenggono dalam kabinet mendatang.
3. KPK didesak untuk segera menangkap dan memenjarakan Sakti Wahyu Trenggono**, yang dianggap sebagai dalang dari korupsi triliunan rupiah melalui proyek-proyek fiktif di PT Telkom.
4. KPK harus segera menetapkan Sakti Wahyu Trenggono sebagai tersangka, karena diduga kuat sebagai arsitek dan operator utama sindikat proyek fiktif yang merugikan negara ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
“Penghianat seperti ini tidak pantas mendapat posisi apa pun di pemerintahan Indonesia,” tegas ketua FPN. Rabu (02/10/2024).
FPN menilai, momen Hari Kesaktian Pancasila ini harus dijadikan tonggak untuk menegakkan nilai-nilai keadilan dan persatuan yang terkandung dalam ideologi bangsa. Mereka mengecam keras oknum-oknum yang menjual nama Pancasila demi kepentingan pribadi.
“Jika kita biarkan, para penghianat bangsa seperti Sakti Wahyu Trenggono akan terus beraksi di balik jubah kekuasaan. KPK, sudah waktunya bertindak tegas dan tunjukkan bahwa keadilan masih hidup di negeri ini,” tutup Dos Santos, diikuti pekikan massa yang menuntut keadilan.
Aksi ini tidak hanya menjadi peringatan bagi KPK, tetapi juga menjadi sinyal kuat bagi para pejabat negara: penghianat bangsa tak akan lolos dari pengadilan rakyat.