Daerah

Gelar Pasar Murah, Pemkot Parepare Sasar Warga Terdampak Covid-19

Beritanasional.id Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare akan menggelar Operasi Pasar Murah yang yang dilaksanakan di Rujab Wali Kota Parepare ditandai dengan pembukaan dan launching hari ini, Senin (20/4/2020).

Rencananya, akan disebar pada Selasa (21/4/2020) besok, yang akan disebar di 22 Kelurahan yang ada di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Wali Kota Parepare, Dr. HM Taufan Pawe,SH.,MH mengatakan, program Pasar Murah dari Pemkot Parepare untuk menanggulangi akibat dampak Covid-19 dengan menyasar warga yang terdampak langsung secara ekonomi. Anggaran pasar murah disiapkan Rp1 miliar dari total Rp8,35 miliar hasil refocussing APBD 2020 untuk penanggulangan Covid-19.

“Anggaran Rp8,35 miliar itu, Rp6 miliar untuk penanggulangan Covid-19 ditambah Rp2 miliar Biaya Tidak Terduga (BTT). Difokuskan untuk penanganan virus Corona dan dampaknya. Seperti Pasar Murah jelang Ramadan, Bansos, dan Sembako kepada masyarakat. Kita harap semua yang terdampak menikmati,” jelas Taufan Pawe.

Sementara, Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Parepare, H Laetteng melalui Sekretaris Disdag, Hj St Rahma Amir membenarkan, secara keseluruhan anggaran Pasar Murah senilai Rp1 miliar, Rp858 juta di antaranya untuk subsidi komoditi barang Pasar Murah.

“Ada tujuh komoditi yang disubsidi dalam Pasar Murah. Ada 11.000 kupon yang akan disebar di 22 Kelurahan untuk empat kali tahapan,” ujar St Rahma.

Kata dia, Tujuh komoditi yang disubsidi itu adalah beras 5 kg dengan nilai subsidi Rp5.000/kg, gula pasir 3 kg subsidi Rp6.000/kg, minyak goreng 2 liter subsidi Rp4.000/liter, susu 1 kaleng subsidi Rp3.500/kaleng, minuman 1 botol subsidi Rp3.000/botol, mi instan 13 bungkus subsidi Rp1.000/bungkus, dan telur 15 butir subsidi Rp500/butir.

“Kalau diratakan nilai subsidi satu kupon Rp78 ribu. Yang menjadi sasaran Pasar Murah indikatornya adalah warga yang terdampak langsung secara ekonomi, seperti pekerja informal, buruh harian, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, tukang becak, sopir angkot, pekerja formal yang di-PHK-kan, bukan penerima PKH, Rastra atau penerima bantuan lainnya,” tuturnya.

Bagaimana menentukannya, pihaknya akanmenyurat ke 22 kelurahan melalui camat terkait permintaan data penerima sasaran Pasar Murah. Data dari 22 kelurahan itu selanjutnya kami serahkan ke Disdukcapil untuk divalidasi. Setelah validasi, kemudian kupon didistribusi ke 22 kelurahan untuk didata kebutuhan warga.

“Setelah itu kupon dikembalikan ke Disdag untuk dilakukan pemaketan berdasarkan kebutuhan masing-masing warga dan telah tertera nilai nominal harga barang yang diminta warga,” papar Rahma.

Proses distribusi ke 22 kelurahan pada Selasa (21/4/2020) besok yang dilakukan oleh Tim Disdag bersama Camat, akan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, para Lurah dan Tim Rastra. (AU)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button