BeritaNasional.ID, BANYUWANGIÂ – Meskipun mengetahui kalau Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Shavana Waterpark yang berada di jalan Panglima Besar Sudirman Desa Jajag Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur belum di terbitkan oleh Dinas Perijinan Kabupaten Banyuwangi, Camat Gambiran tidak berani menghentikan sementara kegiatan pembangunan wahana air tersebut, Senin (14/6/2021).
Plt Camat Gambiran Budi Santoso saat dikonfirmasi wartawan lewat sambungan WhatsApp menjelaskan, sudah mengetahui kalau IMB Shavana Waterpark tersebut belum di terbitkan oleh Dinas Perijinan Kabupaten. Dirinya mengetahui dari seorang yang mengurus proses perijinannya yang bernama Sigit.
“Barusan saya datang ke lokasi pembangunan waterpark. Pemiliknya gak ada dilokasi, dan saya bertemu sama Sigit selaku yang urus terkait perijinannya. Kata Sigit IMB nya akan terbit sekitar lima hari lagi,” jelas Budi.
Padahal menurut aturan yang ada, seharusnya pengerjaan sebuah bangunan itu bisa dikerjakan harus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Dinas Perijinan Kabupaten terbit terlebih dahulu. Apalagi pembangunan Shavana Waterpark ini merupakan sebuah tempat usaha yang segala bentuk perijinannya harus melalui pengkajian yang mendalam, karena bisa berimbas ke banyak pihak.
Pihak Kecamatan Gambiran yang di situ ada BKO Satpol PP nya seharusnya mengambil tindakan tegas. Karena Satpol PP ini merupakan aparatur pemerintah yang mengawal tertibnya Peraturan Daerah (Perda). Penghentian sementara pengerjaan pembangunan wahana wisata air tersebut sangat penting karena di khawatirkan, ijin yang diajukan pengusaha tidak sama dengan apa yang sudah dikerjakan di lokasi.
Menurut salah satu warga yang bernama Sugeng sangat mengharapkan tindakan tegas dari Pak Camat Budi. Sugeng juga menambahkan, harusnya ketika Pak Camat itu sudah mengetahui IMB nya belum terbit langsung menghentikan sementara proses pengerjaannya.
“Kalau Pak Camat sudah tahu IMB nya belum turun tapi hanya diam saja, ada permainan apa antara Pak Camat dengan Pengusahanya? Wajarkan kalau masyarakat curiga,” pungkas Sugeng. (Hari)
