HeadlineNasional

Kabar PDIP Bawa Kapolda ke MK, Yusril : Tidak Perlu Khawatir

BeritaNasional.ID, Jakarta — Beredarnya kabar soal rencana kubu Pasangan Capres nomor urut 03, Ganjar-Mahfud yang akan membawa seorang Kapolda sebagai saksi dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua Tim Hukum Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra menanggapi dengan santai, ia mengatakan pihaknya tidak khawatir dengan rencana tersebut. Dikutip dari laman, CNN Indonesia, hal tersebut diungkapkannya di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (14/03/2024).

“Jadi kalau sekiranya ini sidang benar-benar terjadi, kita tidak terlalu khawatir karena scope, ruang lingkup kapolda kan bisa dibuktikan,” ungkapnya.

Yusril melanjutkan, Indonesia terdiri lebih dari 30 provinsi. Adapun untuk menang Pilpres, satu paslon harus menang lebih dari setengah jumlah provinsi. Disisi lain, kewenangan satu orang kapolda hanya di satu provinsi. Yusril pun skeptis apakah keterangan satu kapolda bisa membatalkan hasil di provinsi lain.

“Harus menang itu kan setengah provinsi plus satu. Kapolda itu kan hanya disatu provinsi, kalau dia mengungkapkan terjadinya penipuan segala macam, pengerahan massa ditempat yang dia sendiri menjadi Kapolda, apa bisa menggugurkan 39 provinsi yang lain? Simpel,” ujarnya.

Ia juga ragu keterangan kapolda itu bisa membuktikan terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

“Kita akan tanya secara sistematis Anda bisa buktikan enggak? Anda Kapolda dimana? ‘Oh saya Kapolda Bali’. Emang Anda tahu yang terjadi di Aceh?,” imbuhnya.

Ia juga mengungkit sidang sengketa hasil Pilpres 2019 lalu. Kala itu, ia mengatakan ada orang yang mengaku bisa membuat robot guna mendeteksi kecurangan hingga didatangkan ke persidangan.

“Dulu juga pernah dibilang begitu oleh keponakannya Pak Mahfud, ada seorang pakar IT dari ITB yang menciptakan robot dan bisa membongkar kejahatan IT-nya KPU,” kata Yusril.

Saksi yang dimaksud adalah Hairul Anas Suaidi. Menurutnya, saat didatangkan, saksi yang dimaksud tak mengerti apa-apa.

“Didatangkanlah orang itu ke DPR terus ketika dia menerangkan sesuatu. Ternyata ini anak baru tamat S1 kemarin, dia enggak ngerti apa-apa soal itu. Karena dalam tim kita itu juga ada profesional ITB profesional IT,” ucapnya sambil bergelak.

Sebelumnya, Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD Henry Yosodiningrat mengatakan PDIP menyiapkan seorang Kapolda untuk menjadi salah satu saksi terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Henry meyakini, kekalahan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah tak lepas dari mobilisasi kekuasaan dan pengesahan aparatur negara. Namun, dia belum mau membeberkan identitas kapolda yang akan dihadirkan sebagai saksi.

“Nanti aja ya, karena semua sekarang diintimidasi, kalau dikasih tahu nanti besok kan, bisa dipanggil, lalu dicopot,” jawabnya. (Ay/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button