BondowosoDaerahJawa TimurPendidikan

Kalahkan Ribuan Peserta, 2 Siswa SDN Kotakulon 1 Raih Medali Perak dan Perunggu di Ajang KSNR

Berita Nasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Dua siswa SDN Kotakulon 1 berhasil merebut juara dalam Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR). Yaitu kompetisi sains tingkat nasional yang digelar secara offline di Boash Convention Center (BCC), Jalan Atang Senjana Bantarsari, Ranca Bungur Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/09/2023).

“Kedua siswa tersebut adalah Dhanis Ifat Rafif Gustatama, meraih medali perunggu dan Ghassani Shanum Azkayra Indiar meraih medali perak,” kata Kepala Sekolah (KS) SDN Kotakulon 1, Siti Syamsiah, S.Pd, Selasa (12/10/2023).

Ibu Sam-sapaannya, mengapresiasi atas prestasi para siswa di Kompetisi Sains Nasional, dan bangga serta bersyukur atas pencapaian para siswa. Ia menambahkan, sebenarnya terdapat 3 siswa yang lolos seleksi sampai ke final, namun hanya 2 siswa saja yang berhasil meraih juara.

“Kendala demikian saya tetap bangga dan bersyukur kami bisa membawa hasil positif dalam ajang nasional tersebut, lolos final saja sudah menjadi hal yang istimewa bagi kami,” ujarnya.

Dalam seleksi awal, pihaknya menunjuk 8 siswa untuk mengikuti ajang tahunan yang sudah memasuki even ke-5 tersebut. “Siswa kami berkompetisi melawan 31.400 siswa di seleksi pertama, sedangkan di final, mereka melawan 700 siswa se-Indonesia,” urai Bu Sam.

Sementara itu, pembina extra Sains SDN Kotakulon 1, ibu Wenty Suliswinarni, S.Pd., mengatakan, untuk mempersiapkan lomba ini, pihaknya menerapkan latihan intensif kepada siswa yang akan berkompetisi selama 2 bulan.

“Kami memang menempa mereka dalam kurun waktu 2 bulan, namun selain itu sekolah memiliki program latihan yang dilaksanakan selama 4 hari dalam seminggu, Senin-Kamis jam 11-13.30 WIB,” jelas ibu Wenty.

Dalam kelas khusus tersebut total terdapat 20 anak yang menjadi siswa bimbingan ibu Wenty. “Kami menawarkan kepada siswa untuk ikut dalam kelas ini secara sukarela, jadi tidak ada paksaan untuk ikut,” urainya.

Begitupun, lanjutnya, ketika berlomba, sekolah tidak menekankan siswa untuk meraih juara. “Yang terpenting bagi kami, siswa berani tampil dan berlomba secara sportif,” ucapnya.

Selain dari keberanian siswa, peran wali murid sangat berpengaruh dalam kelancaran berkompetisi, wali murid siswa sangat antusias ketika anak-anak nya ikut dalam berbagai macam perlombaan.

“Oleh karena itu, mulai saat ini kami akan meningkatkan pembinaan lebih intensif untuk mempersiapkan kompetisi yang akan datang,” jelas ibu Wenty.

Di tempat yang sama, Ghassani Shanum Azkayra Indiar mengatakan sangat senang bisa meraih juara nasional. “Sebenarnya awalnya gugup dan takut, tapi karena dorongan dari ibu guru saya menjadi berani,” ungkap siswi yang akrab dipanggil Chanay itu.

Bersama peserta lainnya, dirinya mengerjakan soal dari panitia sebanyak 30 + 2 dengan kurun waktu 90 menit, namun siswi kelas 2 itu berhasil menyelesaikan soal kurang dari 1 jam.

“Saya termotivasi dari kakak saya yang memiliki banyak prestasi, dan saya bertekad untuk bisa melampaui apa yang telah diraih olehnya,” katanya dengan semangat.

Selain berbakat dalam bidang sains, bocah yang memiliki cita-cita untuk menjadi dokter anak itu juga memiliki bakat dalam hal menggambar, mewarnai dan bermain piano. (Zainul Muhaimin)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button