Daerah

Ketegasan Kapolres Mencopot Oknom Kanit Mendapat Apresiasi dari Mahasiswa

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, telah mengambil langkah tegas dengan mencopot dari jabatannya salah satu Kepala Unit (Kanit) di Satreskrim Polres Bondowoso.

Informasi tersebut disampaikan dalam kegiatan Polri Bersinergi dengan Media (Piramida) di Café 8 milik Satreskrim, Rabu (3/9/2025). Turut hadir mendampingi Kapolres, Wakapolres I Gede Suartika, seluruh Kasat, dan Kasi Humas Polres Bondowoso.

“Kami harus tegak lurus. Siapapun yang bersalah, baik masyarakat maupun anggota, harus diberi sanksi. Sekalipun yang bersangkutan punya jabatan di Satreskrim,” tegas Harto, sapaannya, di hadapan wartawan.

Sebelumnya, dinamika internal Polres Bondowoso mencuat ke publik setelah aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Bondowoso Bersatu (AMBB). Aksi tersebut melibatkan PMII, HMI, IPNU, hingga Aliansi Eksekutif Bondowoso (AEB).

Dalam aksi itu, salah satu orator, Rifky Gimnastiar, mendesak Kapolres agar memproses oknom Kanit yang diduga melakukan praktik pemerasan terhadap Pengusaha Jagal Sapi (PJS). Rifky menegaskan, Kapolres tidak boleh memberikan toleransi pada anggotanya yang berperilaku menyalahgunakan wewenang yang menyengsarakan masyarakat kecil.

“Kami hadir bukan sekadar untuk berteriak di jalan, melainkan untuk memastikan bahwa prinsip keadilan substantif benar-benar ditegakkan,” ujarnya. Ia menambahkan, penyalahgunaan jabatan oleh aparat memiliki implikasi serius terhadap legitimasi institusi hukum.

“Jika aparat justru menjadi bagian dari praktik pemerasan, maka kepercayaan publik akan runtuh. Padahal, legitimasi kepolisian lahir dari kepercayaan masyarakat,” jelas Rifky yang juga aktivis PMII Bondowoso.

Menurutnya, langkah Kapolres mencopot Kanit bermasalah mencerminkan keberanian moral dan institusional. “Kami apresiasi Kapolres dengan langkah tegasnya, Ini adalah contoh konkret bagaimana hukum harus ditegakkan secara objektif, transparan, dan tidak diskriminatif. Hukum tidak boleh tumpul ke atas dan tajam ke bawah,” imbuhnya.

Rifky menambahkan bahwa pencopotan ini menjadi bukti keberhasilan mahasiswa dalam menjalankan proses dirinya sebagai aktivis. “Inilah wujud nyata peran mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control. Kami tidak hanya menyuarakan kebenaran, tetapi juga mendorong hadirnya perubahan yang berkeadilan,” tandasnya. (Syamsul Arifin/Bernas)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button