ACEHEkonomi

Ketua DPD APDESI Aceh : Bimtek ADD Terkesan Dipaksakan dan Pemborosan

ACEH TAMIANG : Pelatihan peningkatan kapasisitas dengan menggunakan Dana Desa yang dilakukan selama ini diluar Propinsi Aceh hanyalah kegiatan seremonial dan pemborosan anggaran.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Propinsi Aceh Wilda Mukhlis, S.H.I, menyikapi maraknya isu rencana pelaksanaan Bimtek Perangkat Desa di Aceh ke luar propinsi.

“Bimtek Perangkat Desa dengan mengunakan Dana Desa terkesan dipaksakan,” sebut Wilda Muklis melalui pesan WhastApp kepada Beritanasional.id, Kamis (27/4/2023).

Menurutnya setiap tahun Bimtek Perangkat Desa terkesan dipaksakan untuk dialokasikan sebagai bimbingan dan teknis (Bimtek) dan studi banding, namun hasilnya tidak memuaskan.

“Bimtek itu hanya seremonial jadi bagaimana hasilnya dapat memuaskan dan terakhir ya jadi pemborosan,” tegasnya lagi.

Ahmad Marzuki : Bimtek Diluar Aceh Berimbas Tidak Beredarnya Dana di Desa

Wilda Muklis juga sangat mendukung apa yang disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki pada pemaparan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya kepada Forkopimda Aceh, tentang Program Tanam Jagung Kodam IM dan Program Pemerintah Aceh, di Joglo Rumah Dinas Pangdam Iskandar Muda, Selasa (18/4/2023) malam.

Pj Gubernur Aceh menilai selama ini, sejumlah program yang dirumuskan dalam program tidak tepat sasaran, karena terlalu banyak untuk kegiatan bimtek yang justru berlangsung di luar Aceh. Hal ini berimbas pada tidak beredarnya dana tersebut di desa. Bahkan Bimtek yang dibuat juga tidak berkaitan langsung dengan upaya maksimalisasi pemanfaatan Dana Desa bagi pembangunan perekonomian di desa.

“Dana Desa harus diberdayakan secara maksimal untuk kebangkitan ekonomi desa, dengan cara mengupayakan dana tersebut beredar di desa sesuai dengan tujuan awal digelontorkannya Dana Desa itu sendiri,” jelas Wilda Muklis

Wilda Muklis juga sampaikan dengan semangat awal dianggarkannya Dana Desa, yang dicita-citakan, yaitu agar Dana Desa beredar di desa dan menjadi daya ungkit bagi denyut perekonomian desa-desa di Indonesia, terkhusus Aceh tentunya akan sangat berdampak pada perekonomian daerah.

Wilda jelaskan ketika Bimtek dilaksanakan dalam provinsi atau di setiap kabupaten/kota masing-masing dengan anggaran sebesar 30 juta perdesa, tentu lebih banyak mamfaatnya. Contoh dengan anggaran 30 juta bisa mengikut sertakan lebih dari 10 orang perdesa.

“Ketika ini dilakukan, tentu daya serap informasi yang disampaikan akan lebih maksimal. Dan yang pasti akan ada nilai perekonomian yang berputar di daerah,” sebut mengakhiri.

Haji Uma Soroti Kegiatan Bimtek Datok Penghulu, Ada Joki Pelaporan

Sementara itu informasi yang dihimpun media ini meyebutkan Bimtek Perangkat Desa tersebut akan digelar sebanyak tiga kali kegiatan yang bersumberkan dari anggaran Dana Desa pada tahun 2023 ini.

Kemudian informasi itu juga menyebutkan Bimtek Perangkat Desa yang dijadwalkan pada tanggal 10 Mei 2023 mendatang adalah ke Yogyakarta dengan besaran anggaran sebesar Rp. 30.000.000 untuk dua orang peserta setiap desa denga cashback sebesar Rp. 1.800.000 setiap peserta.

Disamping Bimtek yang digelar sebanyak tiga kali tersebut, Dana Desa juga dibebankan dengan pembelian buku untuk perpustakaan kampung/buku-buku PAUD senilai Rp 15.000.000 perdesa.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button