Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang: Posyandu Bukan Sekedar Wadah Pelayanan Dasar, Melainkan Ruang Harapan Masyarakat

BeritaNasional.ID LUMAJANG JATIM- Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menegaskan bahwa Posyandu harus bertransformasi menjadi pusat layanan kesehatan keluarga yang komprehensif dan terintegrasi.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Pokjanal Posyandu Kabupaten Lumajang, di Hall Hotel Aston lin Lumajang, Senin (29/9/2025).
Menurut Dewi, Posyandu bukan lagi sekadar wadah pelayanan dasar, melainkan ruang harapan masyarakat.
Dari sinilah lahir generasi sehat, ibu-ibu mendapat bekal pengetahuan, remaja memperoleh pendampingan, hingga lansia tetap terjaga kesehatannya.
“Posyandu adalah jantung pengabdian di akar rumput. Tempat kader-kader penuh cinta berkarya dalam senyap, tetapi memberi dampak besar bagi kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
la menegaskan, zaman yang terus berubah menuntut Posyandu untuk naik kelas. Sejalan dengan amanat Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu wajilo melaksanakan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, usia produktif, hingga lansia.
Dewi menekankan, rapat koordinasi bukan hanya forum administratif.
Melainkan momentum strategis untuk: Meningkatkan kapasitas Tim Pembina Posyandu kecamatan agar mampu menjadi motor penggerak pelaksanaan enam SPM.
Memahami regulasi secara menyeluruh, sehingga pelaksanaan Posyandu selaras dengan arah kebijakan nasional.
Menggali potensi masalah dan solusi sesuai karakter tiap kecamatan dan desa.
Menyusun rencana aksi nyata di lapangan, bukan sekadar dokumen di atas kertas.
Menguatkan sinergi lintas sektor, karena pembangunan kesehatan adalah kerja bersama.
“Setiap kecamatan punya warna, setiap desa punya cerita. Karena itu, solusi tidak boleh seragam, tetapi harus sesuai kebutuhan masyarakat setempat,” tegasnya.
Lebih jauh, Dewi menekankan bahwa peran PKK dan kader Posyandu adalah kekuatan sosial yang tak tergantikan. Meski sering bekerja dalam diam, kontribusi mereka nyata dalam menjaga keberlangsungan layanan kesehatan di desa.
la juga mengingatkan bahwa membangun Posyandu bukan hanya soal fasilitas, tetapi tentang menjahit harapan masyarakat dengan kasih sayang dan kepedulian.
(Rochim/Bernas)