MetroNasionalRagamSulawesi

Kupas Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Peserta Diskusi Onde-Onde 2 Purna LeDHaK Unhas Membludak

BeritaNasional.ID, Makassar – Peserta Diskusi Online Mendengar Online Didengar (Onde-Onde) yang diselenggarakan Purna Lembaga Debat Hukum dan Konstitusi Universitas Hasanuddin (LeDHaK Unhas), Rabu (1/4/2020) mengalami pembludakan.

Diskusi yang membahas mengenai kebijakan pemeritah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 tekhusus  “Penetapan Status Pembatasan Sosial Berskala Besar, Merekah Tawa atau Meregang Nyawa” ini membuat ratusan peserta turut ingin terlibat mengikuti jalannya diskusi Onde-Onde 2.

Namun dikarenakan kapasitas maksimum server aplikasi Zoom yang digunakan sebagai wadah forum diskusi online Onde-Onde 2 ini dibatasi hanya untuk 100 peserta, maka hal ini berdampak kepada banyaknya peserta yang tidak mendapat akses masuk dalam forum diskusi online tersebut.

Salah satu yang mengalami hal tersebut adalah Sri Mulyani Muzakkir, Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Unhas angkatan 2018 ini mengaku kecewa tidak bisa ikut terlibat dalam forum diskusi Onde-Onde 2 dikarenakan kapasitas aplikasi yang terbatas, menurutnya ia bersama teman-temannya yang lain tidak bisa mengakses forum diskusi melalui id yang telah disediakan setelah dipenuhi oleh peserta lain.

“Kecewa, tidak bisa ikut menimba pengetahuan bersama teman-teman yang lain, padahal saya dan teman-teman sudah coba masuk ,tapi tetap terkendala di kapasitas,” tuturnya.

Meskipun demkian, Sri Mulyani mengapresiasi diskusi Onde-Onde yang diadakan oleh Purna LeDHaK Unhas ini. Menurutnya, dengan adanya diskusi online seperti ini di tengah Pandemi Covid-19 dapat menjadi momen menambah wawasan apalagi jika membahas mengenai hal-hal terbarukan dari kondisi yang ada saat ini.

Terakhir, dirinya berharap semoga kedepan peyelenggara diskusi bisa menambah kapasitas maksimum peserta diskusi biar lebih banyak teman-teman yang berpartisipasi juga dalam Onde-Onde selanjutnya.

“Semoga bisa difasilitasi biar banyak peserta bisa ikut,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH-UH, Muhammad Iksan yang juga turut hadir dalam diskusi tersebut mengakui tingginya minat orang-orang untuk mengikuti diksusi Onde-Onde 2 ini, menurutnya hal ini dibuktikan dengan tercapainya jumlah maksimum batas akses forum diskusi serta ada beberapa teman-teman mahasiswa yang tidak dapat masuk dikarenakan kuota yang terbatas. Bahkan menurutnya, ia juga sempat kesulitan mengakses ke dalam forum, tetapi pada akhirnya ia dapat terlibat dan mengikuti jalannya diskusi.

“Kita tentu sangat mengapresiasi kegiatan diskusi Onde-Onde ini, banyaknya mahasiswa yang ingin terlibat menjadi bukti bahwa diskusi ini begitu mencuri perhatian, apalagi hal ini termasuk baru dan kita sedang dihadapkan dalam kondisi menghadapi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita membatasi diri dari keramaian,” tuturnya.

Ikhsan juga menjelaskan kegiatan diskusi online seperti ini seharusnya dapat menjadi contoh untuk seluruh elemen bahwa kita dapat memanfaatkan teknologi dan tidak menjadikan masa pandemi ini sebagai halangan untuk berkegiatan utamanya untuk berdiskusi.

“Diskusi seperti ini harus dapat dibudayakan, selain mengisi waktu luang di rumah juga dapat memperkaya wawasan di era distruptif dan arus informasi seperti saat ini,” jelasya

Menanggapi hal tersebut, moderator diskusi, Muh. Reski Ismail menjelaskan bahwa pembludakan peserta ini merupakan dampak dari adanya kegelisahan bersama yang dirasakan oleh masyarakat terkait dengan penerapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini. Menurutnya masih banyak yang penasaran dan belum paham mengenai dampak dari PSBB ini jika diterapkan nantiya, Sehingga hal inilah yang mengakibatkan adanya pembludakan peserta, meskipun demikian dirinya mengungkapkan bahwa hal ini akan menjadi catatan untuk kedepannya.

“Diskusi ini hadir untuk menjawab kegelisahan tersebut (PSBB, Red) sehingga tak heran jika pesertanya membludak bahkan banyak yang tidak bisa mengikuti secara online dikarenakan keterbatasan slot forum, namun tentunya ini akan menjadi catatan kita” tuturnya

Terakhir, M. Resky berharap hasil diskusi ini bisa member gambaran ke masyarakat serta rekomendasi ke pemerinth terkait dampak dari penerapan PSBB. Diskusi dalam jaringan ini, juga merupakan bukti dari kesiapan masyarakat kita dalam menghadapi era 4.0 sekaligus merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah yaitu Phisycal Distancing. (Prb)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button