Daerah

LKBH PB PGRI Dukung Mosi Tidak Percaya Pada Ketum UR

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Guru honorer seluruh Indonesia menyampaikan mosi tidak percaya pada Ketua Umum (Ketum) Unifah Rosyidi (UR), karena dinilai tidak berpihak pada guru honorer.

Mosi tidak percaya tersebut mendapat dukungan dari LKBH PB PGRI, H. Sugiono Eksantoso. Menurutnya, UR bukan hanya tidak berpihak kepada guru honorer, tapi juga menutup komunikasi untuk menyampaikan aspirasi.

“Saya mendukung langkah guru honorer yang menyatakan mosi tidak percaya pada UR. Karena nasib mereka tidak ada dalam fikiran UR, padahal mereka adalah anggota PGRI,” kata Sugiono, sapaannya, usai melakukan praktek sidang di PA Bondowoso.

Sebagai informasi, guru homores menyatakan mosi tidak percaya pada UR. Alasannya, tidak adanya keberpihakan nyata dari PB PGRI di bawah kepemimpinan UR terhadap nasib guru honorer, baik dalam advokasi, kebijakan, maupun pengawalan regulasi yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan dan status kepegawaian honorer.

Minimnya komunikasi dan keterbukaan kepada publik, khususnya komunitas guru honorer, mengenai langkah-langkah strategis yang telah atau akan dilakukan PB PGRI untuk memperjuangkan status dan masa depan guru honorer.

Kegagalan dalam membangun solidaritas internal organisasi, sehingga guru honorer merasa tidak diakomodasi, tidak dilindungi, dan tidak diperjuangkan hak-haknya secara kolektif. Tidak adanya tekanan politik atau advokasi terbuka kepada pemerintah untuk mempercepat pengangkatan guru honorer menjadi ASN secara adil, merata, dan manusiawi.

Dengan dasar-dasar tersebut dihimbau kepada seluruh guru honorer di Indonesia untuk menyatakan mosi tidak percaya secara terbuka terhadap kepemimpinan Unifah Rosyidi. Mendesak PB PGRI untuk melakukan reformasi struktural dan pergantian kepemimpinan, agar organisasi ini kembali kepada tujuan awal, memperjuangkan hak dan martabat seluruh guru tanpa terkecuali.

Mendorong pembentukan forum alternatif atau wadah perjuangan baru yang benar-benar mewakili dan memperjuangkan aspirasi guru honorer. Diharapkan gerakan ini menjadi titik awal perubahan, agar suara guru honorer tidak lagi diabaikan.

Guru honorer bukan sekadar pelengkap dalam sistem pendidikan, guru honorer adalah bagian penting yang layak diperjuangkan. Himbauan ini disampaikan kepada seluruh guru honorer yang tergabung dalam berbagai komunitas pendidikan di seluruh Indonesia.

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button