Daerah

Menyayat! Gubuk ini Menjadi Saksi Rintihan dan Tangisan Ibu Irah Berjuang Melawan Tumor

BeritaNasional.ID-Gayo Lues-Air mukanya redup, semangatnya enyah, lenyap bersama sejuta harapan akan kesembuhan. Hari-hari baginya seakan derita tampa henti. Terbaring lunglai dengan napas yang berat, dan sesekali menatap harap pada yang datang. Hanya itu yang dapat dia lakukan, sambil berharap-harap cemas akan mistri illahi tentang Dua persimpangan antara tawa dan air mata.

Mungkin, hanya itu yang tersirat dari raut wajah Irah. Ibu rumah tangga yang kini terbaring lemah akibat penyakit tumor pada perut yang dia derita sejak setahun yang lalu.

Dia merupakan warga Dusun Pepir, Desa Panglime Linting, Kecamatan Dabun Gelang, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Rasa sakit, tangisan dan rintihan adalah rasa yang dia lalu dari hari-kehari, tanpa mampu berbuat banyak.

Sementara, untuk berobat ke rumah sakit keluarganya tidak mampu, meskipun keluarga sudah pernah membawanya ke sejumlah rumah sakit. Keterbatasan ekonomi menjadi kendala, jangankan untuk mendapatkan perawatan terhadap penyakit yang dia derita, untuk makan sehari-hari saja mereka sangat kesulitan.

Tak mampu mendapatkan perawatan yang lebih layak, Ibu Irah harus pasrah terbaring dengan rasa sakit. Mirisnya, bukan saja penyakit yang dia derita membuat sedih. Rumah yang dia jadikan tempat berteduh sekaligus menjadi saksi perjuangan, rintihan dan tangisan Ibu Irah dalam melawan penyakit yang dia derita, cukup memilukan. Terbaring di rumah yang cukup jauh dari warga lain dengan berlantai tanah dan ukuran yang sempit serta hanya terdapat Satu ruangan, dapur, ruang tamu, makan dan kamar tidur membuat kondisi ini semakin mempertegas lengkap sudah penderitaan keluarga Ibu Irah. Sementara, di rumah itu Ibu Irah tinggal bersama suami, anak-anak dan menantunya.

Penyakit yang diderita Ibu ini diketahui sejak setahun terakhir awalnya benjolannya tumbuh kecil dan tidak terasa sakit.

“Tapi semenjak Empat bulan terakir semakin parah,” kata Samsiah, menantu Ibu Irah saat ditemui media ini di rumahnya, Senin 18/03/2019.

Beberapa bulan lalu Ibunya sudah pernah dioperasi namun hanya sekitar Empat bulan sembuh kini kumat lagi. Parahnya, penyakit tumor yang dideritanya semakin hari semakin besar hingga menyerupai wanita hamil tua.

“Ibu sering merasa kesakitan, makan tidak mau dan duduk tidak bisa berlama-lama,” katanya.

Dia mengakui untuk berobat mereka tidak mampu, meski dalam berobat Ibu Irah ditanggung BPJS.

“Kalau ibu ditanggung BPJS, tapi kami juga perlu biaya sehari-hari,” kata menantunya tersebut dengan sedih.

Sementara pekerjaan suami ibu irah hanyalah pengambil upahan, itupun jika ada warga yang membutuhkan tenaganya.

“Bapak dan suami saya saat ini sedang bekerja, untuk mengumpulkan uang agar ibu bisa dibawa berobat,” ujarnya.

Tergerak untuk membantu Guru SMP N1 Dabun Gelang, Gayo Lues turut mengumpulkan bantuan. Diketahui sekolah tersebut merupakan sekolah salah satu anak Ibu Irah menuntut ilmu.

“Setelah kami mengetahui kondisi penyakit ibunya, bersama guru-guru SMP N1 Dabun Gelang kami mengumpulkan dana dan sudah kami serahkan,” kata Cipta Kurniawan, salah satu Guru yang dibungi BeritaNasional.ID.

Tidak hanya sebatas memberikan bantuan mereka juga tergerak untuk menyebarkan nasib Ibu Irah di Media Sosial serta menggalang bantuan.

Cipta Kurniawan mengatakan untuk saat ini, sudah banyak warganet yang tergerak untuk membantu.

“Alhamdulillah, untuk saat ini sudah terkumpul kurang lebih 1,5 juta,” ucapnya.

Meringankan beban keluarga Ibu Irah guru SMP tersebut meminta secuil perhatian warganet untuk sama-sama membantu. Warganet yang ingin ikut berpartisifasi dapat menghubungi Nomor Tlp: 0813 5849 0205, atas Nama Cipta Kurniawan.

Ibu Irah dan keluarganya tidak berharap setumpuk emas dan juga segunung berlian. Ibu Irah hanya berharap sesikit uluran tangan dan secuil perhatian, agar dapat menyambung hidup serta mengobati penyakit yang dia derita.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button